MANTAN Perdana Menteri Inggris sekaligus pendiri Tony Blair Institute for Global Change, sebuah lembaga konsultan global, Tony Blair, menyambangi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Jumat, 19 April 2024. Tony dan Airlangga membahas isu geopolitik, transisi energi, hingga inklusi keuangan.
Isu geopolitik Timur Tengah menjadi salah satu isu global saat ini tengah menjadi pembahasan dunia. Bagi kepentingan Indonesia sendiri, kata Airlangga, stabilitas geopolitik diharapkan semakin kondusif.
“Agar dapat memberikan dampak yang lebih baik terutama bagi kondisi perekonomian nasional,” kata Airlangga dalam keterangan resmi pada Jumat, 19 April 2024.
Baca Juga:Analisa Pengamat Transportasi: Kecelakaan Tol Japek KM58 Belum Tentu Penerapan ContraflowKoalisi Masyarakat Sipil Adukan Presiden Jokowi ke Ombudsman Terkait Dugaan Maladministrasi Pilpres 2024
Dia menyebut, kawasan Indo-Pasifik harus dijaga menjadi kawasan damai. Bila kawasan Indo-Pasifik menjadi kawasan bebas konflik, maka pertumbuhan ekonomi dapat didorong lebih berkembang.
“Ke depan, kawasan Indo-Pasifik menjadi salah satu kawasan yang menjadi perhatian dunia, sehingga tentu di antara kawasan Indo-Pasifik posisi Indonesia sangat strategis. Untuk itu, Tony Blair Institute (TBI) siap membantu,” kata Airlangga.
Selain itu, keduanya juga membahas seputar transisi energi. Terutama perihal Just Energy Transition Partnership (JETPI), Asia Zero Emission Community (AZEC), hingga upaya merealisasikan transisi energi.
“Salah satunya melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dipersiapkan sebesar 1,2 GigaWatt,” tutur Menko.
Kemudian, mereka juga membahas upaya mendorong tingkat inklusivitas keuangan. Salah satu upayanya adalah melalui digitalisasi. Mengingat kecukupan sumber daya yang dimiliki TBI, Airlangga berharap TBI dapat mendukung upaya digitalisasi tersebut.
“Kami ingin mendorong agar digitalisasi sifatnya inklusif. Jadi, tentu kita bicara mengenai infrastruktur digital mengenai data center, regulasi artificial intelligent, hingga cyber security,” kata Airlangga.
Sehari sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerima kedatangan Tony Blair, di Istana Kepresidenan Jakarta. Pertemuan tersebut berlangsung sekitar satu jam setelah Blair sampai di kompleks Istana Negara sekitar pukul 10.00 WIB.
Baca Juga:Penyembelihan Sapi Merah Doktrin Yahudi Robohkan Al Aqsa Jatuh 10 April 2024, Berbarengan dengan Lebaran?Yayasan Konsumen Muslim Indonesia Rilis Sejumlah Nama Perusahaan dengan Produk Terbukti Terafiliasi Israel, Begini Tanggapan Wasekjen MUI
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan antara Jokowi dan Tony Blair adalah mengenai energi baru terbarukan. Salah satunya tentang solar panel dan beberapa alur logistik khususnya di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.