MODUS angkutan travel gelap menjaring penumpang mudik Lebaran terungkap. Para pelaku menjaring calon penumpang lewat saluran media sosial (medsos)
Juru Bicara (Jubir) Menteri Perhubungan (Menhub) Adita Irawati mengatakan sebetulnya razia terus dilakukan, namun di sisi lain permintaan dari masyarakat terus mengalir.
Permintaan tersebut ‘ditangkap’ para pelaku angkutan travel gelap lewat tawaran di medsos.
Baca Juga:Analisa Pengamat Transportasi: Kecelakaan Tol Japek KM58 Belum Tentu Penerapan ContraflowKoalisi Masyarakat Sipil Adukan Presiden Jokowi ke Ombudsman Terkait Dugaan Maladministrasi Pilpres 2024
“Sebenarnya razia sudah dilakukan, tapi ini operasinya unik juga. Ini info dari kepolisian, promosinya ngumpulin orang di medsos. Jadi, bagaimana mengakuisisi penumpang lewat promosi di medsos,” kata Adita, ditemui di Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Jumat (19/4/2024).
Selain itu, menurut Adita, angkutan travel gelap ini beroperasi seperti mobil sendiri. Razia sudah dilakukan, namun tetap saja ada yang lolos. Oleh karena itu, pengawasan akan diintensifkan.
“Masyarakat juga jangan pilih yang kayak gitu, travel gelap. Kendaraan pelat hitam digunakan umum bukan kalangan dekat, ilegal. Masyarakat hati-hati, bijak memilih transportasi, jadi harus semua ikut kontribusi,” tegas Adita.
Meski demikian, pemerintah berkomitmen untuk memberantas travel gelap sampai tuntas. Hal ini menyusul kecelakaan maut di km 58 Tol Jakarta-Cikampek (Japek) yang terjadi pada 8 April lalu, yang melibatkan travel gelap. Hal ini pun telah ditegaskan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
“Kecelakaan terjadi ada beberapa yang signifikan. Kita bisa mengurangi juga, tapi memang ada hal-hal ilegal yang terjadi di sana,” kata Budi Karya dalam acara Penutupan Posko Angkutan Lebaran 2024, dilokasi yang sama.
“Dan kita harus sistematis, tidak hanya pada saat Lebaran kita lakukan. Tapi dari sekarang kita melakukan law enforcement kendaraan ilegal dan digunakan secara berlebihan,” tuturnya.
Senada, Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan menyatakan akan menindak tegas kendaraan ilegal. Menurutnya, penggunaan angkutan tidak resmi akan menjadi perhatian Korlantas untuk tahun 2025 mendatang.
Baca Juga:Penyembelihan Sapi Merah Doktrin Yahudi Robohkan Al Aqsa Jatuh 10 April 2024, Berbarengan dengan Lebaran?Yayasan Konsumen Muslim Indonesia Rilis Sejumlah Nama Perusahaan dengan Produk Terbukti Terafiliasi Israel, Begini Tanggapan Wasekjen MUI
“Penggunaan angkutan tidak resmi ini akan menjadi perhatian kami, Pak Menteri (Budi Karya), untuk tahun depan. Karena ini jaminan keselamatan sangat tidak terjamin keselamatan masyarakat, terutama terkait lamanya jam kerja si pengemudi,” kata Aan. (*)