Ketahanan Pangan
Jokowi dan Wang Yi juga membahas kolaborasi untuk memperkuat ketahanan pangan di kedua negara. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan mempelajari model pertanian yang telah berhasil diimplementasikan di Cina.
“Ketahanan pangan sangat penting artinya. Oleh karena itu, kerja sama pertanian dua negara penting untuk ditingkatkan khususnya untuk padi, hortikultura, dan juga durian, dengan salah satunya mempelajari modelling pertanian China,” kata Retno.
Pembukaan Akses Pasar Produk Indonesia Ke China
Lebih lanjut, Jokowi menekankan pentingnya bagi Indonesia dan China untuk meningkatkan kerja sama ekonomi yang berdampak positif bagi kedua belah pihak, dengan mengupayakan peningkatan dan keseimbangan dalam volume perdagangan bilateral.
Baca Juga:Analisa Pengamat Transportasi: Kecelakaan Tol Japek KM58 Belum Tentu Penerapan ContraflowKoalisi Masyarakat Sipil Adukan Presiden Jokowi ke Ombudsman Terkait Dugaan Maladministrasi Pilpres 2024
“Bapak Presiden (Jokowi) juga mengharapkan terus dilakukannya pembukaan akses pasar produk Indonesia ke China, termasuk penyelesaian protokol untuk impor produk pertanian dan perikanan Indonesia,” kata Retno.
Menurut Retno, pembahasan kerja sama ekonomi secara lebih detail akan dibahas dalam pertemuan High-Level Dialogue Cooperation Mechanism (HDCM) Indonesia-China di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada Jumat, 19 April 2024.
Indonesia akan dipimpin bersama oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan serta Menlu Retno Marsudi, sementara pihak China akan diwakili oleh Menlu Wang Yi.
Situasi Timur Tengah
Pesan terakhir yang disampaikan Presiden berkaitan dengan situasi di Timur Tengah. Jokowi meminta tidak ada pihak yang ingin melihat adanya eskalasi. Setelah bertemu dengan Jokowi, Wang Yi melanjutkan agendanya untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024. Retno tidak memberikan keterangan mengenai apa yang dibahas Wang dengan Prabowo. Belum ada pernyataan pers dari pihak Prabowo maupun Kementerian Luar Negeri China mengenai pertemuan ini. (*)