“Saya rasa semua orang mengikutinya di TikTok. Sejak dia menjadi terkenal, kata-katanya menjadi kacau. Saya tumbuh dengan mengetahui siapa dia, saya tahu tipe orang seperti apa dia dan itu semua di luar konteks,” kata Anoya saat ditemui di luar gereja, Selasa, dikutip oleh Reuters.
Setelah serangan terhadap Emmanuel, warga setempat menyuarakan ketakutan akan persekusi agama. Komunitas mereka, yang populer di kalangan umat Kristen dari Suriah, Irak, Mesir dan Lebanon, beberapa di antaranya telah meninggalkan tanah air masing-masing karena keyakinan mereka.
“Kami telah dianiaya selama beberapa generasi. Cukup sudah, seorang pendeta tidak bisa disentuh. Saya tidak berbicara tentang pembalasan, tetapi pemerintah Australia harus berperan sehingga tidak ada persekusi yang bisa ditoleransi,” kata Chris kepada Reuters, yang meminta agar nama belakangnya tidak disebutkan. (*)