“Tiga jam sekali saya istirahat, bahkan satu jam sebelum kecelakaan saya berhenti ganti ban. Kecepatan paling 60 (km/jam) karena kan jalur padet,” bebernya.
Eko tidak mengalami luka, namun dua orang penumpang lainnya alami luka berat setelah benturan di dalam mobil.
Adapun identitas korban tewas bernama Muhammad Husni Mubarak (24) warga Penarikan, Adiwerna ,Tegal, Jawa Tengah. Ia merupakan penumpang mobil travel.
Baca Juga:Analisa Pengamat Transportasi: Kecelakaan Tol Japek KM58 Belum Tentu Penerapan ContraflowKoalisi Masyarakat Sipil Adukan Presiden Jokowi ke Ombudsman Terkait Dugaan Maladministrasi Pilpres 2024
Muhammad Husni Mubarak (24) warga Penarukan, Adiwerna ,Tegal, Jawa Tengah menjadi korban tewas dalam kecelakaan beruntun di ruas jalan Tol Cipali, kilometer 79.200 wilayah Cempaka, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Ia ditemukan tergeletak di lajur tiga di tol itu dengan kondisi alami luka parah di bagian kepala, setelah tertabrak oleh kendaraan pemudik lainnya yang melaju dari arah Cirebon menuju Jakarta.
Menurut teman korban yang satu kendaraan dari wilayah Tegal. Ia tidak menyangka jika temannya itu menjadi korban kecelakaan, usai insiden itu ia sempat mencari sekililing mobil namun ditemukan sekitar 20 meter dari titik mobil parkir.
“Saya berdiri di belakang mobil travel, karena semua penumpang turun. Mobilnya diganti ban. Nah beliau itu mungkin di depan mobil travel gak tahu duduk atau berdiri. Udah kejadian saya nyari sama manggil-manggil. Lihat di depan ada yang tergeletak kirain bukan teman saya, setelah lama nyari dan lihat orang tergeletak eh ternyata itu teman saya yang tergeletak,” ujar Septian ditemui detikJabar di kamar jenazah RS Abdul Radjak Purwakarta, Senin (15/04/2024).
Kecelakaan beruntun tiga kendaraan terjadi di ruas jalan Tol Cipali, Kilometer 79.200 wilayah Campaka, Purwakarta, Jawa Barat Foto: IstimewaSeptian menceritakan perjalanannya menuju Jakarta, ia berangkat bersama dua temannya Dengan tujuan ke Jakarta Selatan untuk bekerja jualan sate Cempe Khas Tegal.
“Istri saya rumahnya deket sama beliau, kita satu kampung. Mau ke Jakarta Selatan jualan sate Cempe,” katanya.
Ditanya kronologi kejadian, Septian menduga jika sopir minibus bernomor polisi B 2412 SRA dalam kondisi mengantuk, setelah gagal nyalip kendaraannya oleng ke kiri dan menabrak dua kendaraan termasuk temannya.