ISRAEL dan Iran saling saling tuding dalam sidang darurat Dewan Kemanan PBB pada Ahad sebagai ancaman utama bagi perdamaian di Timur Tengah. Masing-masing menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk menjatuhkan sanksi terhadap musuh bebuyutan mereka.
“Iran, sponsor teror nomor satu di dunia, telah memperlihatkan wajah sebenarnya sebagai pengganggu stabilitas kawasan dan dunia,” kata Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan pada pertemuan darurat Dewan Keamanan yang diadakan setelah serangan Teheran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada Sabtu malam.
“Maskernya dilepas dan sarung tangan harus dipakai,” katanya, memohon agar badan tersebut “mengambil tindakan”.
Baca Juga:Analisa Pengamat Transportasi: Kecelakaan Tol Japek KM58 Belum Tentu Penerapan ContraflowKoalisi Masyarakat Sipil Adukan Presiden Jokowi ke Ombudsman Terkait Dugaan Maladministrasi Pilpres 2024
Erdan meminta Dewan Keamanan untuk memasukkan Garda Revolusi, tentara ideologis Republik Islam, sebagai organisasi teroris dan “menerapkan semua kemungkinan sanksi terhadap Iran sebelum terlambat”.
Secara khusus, ia merujuk pada mekanisme “snapback” yang memungkinkan negara-negara anggota perjanjian nuklir Iran pada 2015 – dimana Amerika Serikat keluar pada 2018 – untuk menerapkan kembali sanksi internasional terhadap Teheran.
Dalam beberapa hari mendatang Amerika Serikat akan “menjajaki langkah-langkah tambahan untuk meminta pertanggungjawaban Iran”.
“Kami mempunyai tanggung jawab kolektif sebagai anggota Dewan Keamanan untuk memastikan bahwa Iran mematuhi resolusi dewan dan menghentikan pelanggaran terhadap piagam tersebut,” kata Wakil Duta Besar AS Robert Wood.
Saat berbicara pada pertemuan darurat tersebut, Duta Besar Iran untuk PBB Amir Saeid Iravani menegaskan Republik Islam sedang menjalankan “hak bawaannya untuk membela diri”.
“Dewan Keamanan gagal dalam tugasnya menjaga perdamaian dan keamanan internasional,” kata Iravani.
Oleh karena itu, Teheran “tidak punya pilihan” selain merespons, katanya, seraya menambahkan bahwa negaranya “tidak menginginkan eskalasi atau perang”, namun akan merespons “ancaman atau agresi apa pun”.
Dia juga mengecam Israel.
Baca Juga:Penyembelihan Sapi Merah Doktrin Yahudi Robohkan Al Aqsa Jatuh 10 April 2024, Berbarengan dengan Lebaran?Yayasan Konsumen Muslim Indonesia Rilis Sejumlah Nama Perusahaan dengan Produk Terbukti Terafiliasi Israel, Begini Tanggapan Wasekjen MUI
“Sudah waktunya bagi Dewan Keamanan untuk memikul tanggung jawabnya dan mengatasi ancaman nyata terhadap perdamaian dan keamanan internasional,” kata Iravani.