“Konflik juga bisa menimbulkan dorongan inflasi karena naiknya harga energi sehingga tekanan daya beli masyarakat bisa semakin besar. Rantai pasok global yang terganggu perang membuat produsen harus cari bahan baku dari tempat lain, tentu biaya produksi yang naik akan diteruskan ke konsumen,” ungkapnya.
Sebelumnya, laporan terbaru dari ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) menyebutkan produk domestik bruto (PDB) riil Indonesia dapat tumbuh sesuai target 5,2% tahun ini. Namun, laporan AMRO tersebut keluar sebelum balasan Iran terhadap Israel. (*)