IRAN menanggapi Israel, musuh regionalnya, dengan melancarkan serangan besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada Sabtu malam lalu. Kedua negara diyakini tidak akan berhenti di situ.
Sejumlah kalangan analis Timur Tengah, sebagaimana dilansir Asharq Al Awsat, Senin (15/4/2024), meyakini tanggapan Israel terhadap Iran hampir tidak bisa dihindari. Namun jika itu yang terjadi, akan terjadi risiko yang dapat memperburuk destabilisasi Timur Tengah.
Iran selama ini terbiasa berhadapan dengan Israel melalui pihak ketiga seperti Hizbullah Lebanon. Tapi sekarang Iran untuk pertama kalinya melancarkan serangan langsung dari wilayahnya dengan ratusan rudal dan drone.
Baca Juga:Analisa Pengamat Transportasi: Kecelakaan Tol Japek KM58 Belum Tentu Penerapan ContraflowKoalisi Masyarakat Sipil Adukan Presiden Jokowi ke Ombudsman Terkait Dugaan Maladministrasi Pilpres 2024
Penasihat keamanan Stephane Odrand mengatakan, meski Israel dan sekutunya menembak jatuh sebagian besar rudal dan drone Israel, peristiwa ini mencatat ulang hubungan antara kedua musuh tersebut. Stefan Odrand percaya untuk membendung risiko eskalasi, Israel harus membatasi diri pada serangan di lokasi tradisional, di lokasi peluncuran rudal, dan di pabrik drone.
“Biasanya Israel tidak memiliki toleransi jika wilayah nasionalnya menjadi sasaran serangan dari negara lain. Benjamin Netanyahu tidak bisa tidak menanggapinya,” kata dia.
Tamir Hayman, mantan kepala intelijen militer Israel, yang mengepalai Institut Studi Keamanan Nasional (INSS), juga meyakini bahwa respons Israel akan dilakukan di wilayah Iran. Lantas akankah Israel menyerang “nuklir Iran”?
Mantan agen Mossad yang mengarahkan program tentang Iran di Institut Studi Keamanan Nasional, Sima Shine menjelaskan ketika Israel menyerang balik, maka Israel akan melakukannya dari sisi militer, bukan sipil maupun ekonomi.
“Jika Israel merespons, maka hal itu akan dilakukan berdasarkan kriteria yang sama, yaitu di bidang militer, bukan di sisi sipil, dan kemungkinan besar tidak di sisi ekonomi,” jelas Shine.
Pakar urusan Iran di Universitas Ibrani di Yerusalem, Menachem Merhavi mengatakan tampaknya serangan Iran dirancang untuk menghindari jatuhnya sebagian besar korban di pihak Israel.
Sementara itu, Hosni Obaidi dari Pusat Studi dan Penelitian Dunia Arab dan Mediterania di Jenewa menuturkan Iran menyerang Israel dengan cara yang terkendali. Ini agar tidak terkena reaksi besar dari Israel yang akan membahayakan negara mereka.