Sebelumnya, negara-negara monarki konstitusional di Timur Tengah mengingatkan Amerika Serikat (AS) untuk tidak menggunakan wilayah mereka sebagai pangkalan militer saat melakukan respons terhadap Iran jika Iran melaksanakan serangan balasan ke Israel. Seorang pejabat senior AS mengungkapkan informasi itu kepada Middle East Eye (MEE), Sabtu (13/10/2024).
Di tengah ketegangan yang terus meningkat di kawasan, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman, dan Kuwait menimbang ulang detail perjanjian mereka dengan AS terkait izin puluhan ribu tentara AS yang ditempatkan di wilayah mereka. Negara-negara Arab itu saat ini juga mencegah pesawat-pesawat tempur AS terbang di atas udara mereka jika nanti melakukan serangan balasan terhadap Iran.
Diketahui, AS telah puluhan tahun berinvestasi membangun pangkalan-pangkalan militer di kawasan Teluk. Mengingat pangkalan-pangkalan militer itu berlokasi dekat dengan Iran, menjadi strategis bagi militer AS untuk melancarkan serangan ke Iran dari titik-titik tersebut.
Baca Juga:Analisa Pengamat Transportasi: Kecelakaan Tol Japek KM58 Belum Tentu Penerapan ContraflowKoalisi Masyarakat Sipil Adukan Presiden Jokowi ke Ombudsman Terkait Dugaan Maladministrasi Pilpres 2024
Penolakan negara-negara Arab mengakibatkan persiapan AS menjadi kompleks. Apalagi, berdasarkan sumber itu kepada MEE, serangan Iran ke Israel adalah ancaman yang nyata
(Penolakan) Itu adalah sebuah kekacauan,” kata pejabat senior AS kepada MEE. (*)