SEORANG pria berusia 19 tahun terpaksa dilarikan ke unit gawat darurat (UGD) dengan ambulan setelah mengalami kecelakaan kendaraan bermotor. Dokter dari Universiti Malaya Eye Research Centre, Department of Ophthalmology, Universiti Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia, mendapat informasi bahwa tuas rem sepeda motor harus dipotong oleh petugas pemadam kebakaran di lokasi kecelakaan karena tertancap di rongga mata kanan pasien.
Menurut laporan American Journal of Ophthalmology Case Reports, berjudul “When brakes fail you: Oculocardiac reflex elicited by a retained foreign body in a penetrating orbital injury”, tuas rem sepeda motor berbahan logam tersebut ‘nyangkut’ di orbita inferior kanan melalui forniks konjungtiva inferotemporal.
Pria tersebut mengalami mata nyeri dan bengkak setiba di UGD rumah sakit tersebut. Dokter menemukan retinanya, lapisan jaringan peka cahaya di bagian belakang mata yang membantu seseorang melihat, mengalami kerusakan dan keruh imbas tertancap tuas tersebut.
Baca Juga:Analisa Pengamat Transportasi: Kecelakaan Tol Japek KM58 Belum Tentu Penerapan ContraflowKoalisi Masyarakat Sipil Adukan Presiden Jokowi ke Ombudsman Terkait Dugaan Maladministrasi Pilpres 2024
Selain tertancap tuas rem di mata, pria tersebut juga mengidap irama jantung abnormal antara 45 hingga 48 detak per menit berdasarkan EKG atau alat yang merekam aktivitas listrik jantung. Menurut British Heart Foundation, kecepatan istirahat normal harus antara 60 hingga 100 detak per menit.
Dokter kemudian mendiagnosisnya dengan refleks oculocardiac (OCR), ketika penurunan detak jantung disebabkan oleh tekanan pada otot mata.
Pria tersebut kemudian dilarikan ke ruang operasi darurat dan berhasil mengangkat tuas rem beserta jaringan yang rusak, menjahit lukanya dan memperbaiki kelopak matanya.
Tulang yang rusak di sekitar hidungnya juga diperbaiki dengan dua sekrup. Setelah benda asing tersebut dikeluarkan, denyut nadinya segera kembali ke kisaran normal dalam kisaran 72-80 denyut per menit.
Dokter tidak mengungkapkan kapan dia diperbolehkan pulang, juga tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang kecelakaannya.
Janji temu lanjutan enam bulan kemudian menemukan bahwa penglihatannya telah kembali normal. Kerusakan pada retinanya juga telah sembuh. Meski begitu, mata kanannya masih tampak sedikit cekung sekitar 5 mm dan pria tersebut menolak perawatan lebih lanjut.
“Hanya sedikit kasus OCR yang dipicu oleh benda yang menembus tubuh hingga saat ini,” kata dokter dalam jurnal tersebut. (*)