ADMINISTRASI Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) menyelidiki dua jenis pesawat Boeing; 777 dan 787 Dreamliner. Itu setelah whistleblower berulang kali mengemukakan kekhawatirannya terhadap dua model jet berbadan lebar tersebut.
Dikutip dari CNN, Rabu (10/4/2024), whistleblower atau pelapor tersebut adalah Sam Salehpour. Dia seorang insinyur Boeing.
Sam mengajukan laporan kepada FAA itu pada Januari lalu dan dipublikasikan pada Selasa (9/4).
Baca Juga:Analisa Pengamat Transportasi: Kecelakaan Tol Japek KM58 Belum Tentu Penerapan ContraflowKoalisi Masyarakat Sipil Adukan Presiden Jokowi ke Ombudsman Terkait Dugaan Maladministrasi Pilpres 2024
Sam juga mengklaim setelah melaporkan adanya cacat produksi pada pesawat 777 dan 787 Dreamliner kepada FFA, dia mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari Boeing. Dia menganggap hal itu sebagai pembalasan terhadapnya.
Sam menyebut Boeing memproduksi jet berbadan lebar 777 dan 787 Dreamliner tanpa pertimbangan matang sehingga berisiko menjadi bencana besar dalam jangka panjang.”Saya mengambil langkah itu bukan karena saya ingin Boeing gagal, namun karena saya ingin Boeing berhasil dan mencegah terjadinya kecelakaan,” kata Sam kepada wartawan melalui telepon konferensi.
“Boeing tidak bisa terus berjalan seperti ini. Menurut saya, perlu dilakukan sedikit perbaikan,” dia menambahkan.
Sam juga mengatakan Boeing menggunakan jalan pintas untuk mengurangi hambatan selama perakitan 787.
Ya, Boeing sempat menghentikan pengiriman 787 selama lebih dari setahun, dari produksi 2021 hingga Agustus 2022. Saat itu, FAA menyelidiki masalah kualitas dan kelemahan produksi.
Salah satu masalah yang diungkapkan oleh Boeing adalah beberapa pesawat 787 memiliki shim yang ukurannya tidak sesuai dan beberapa pesawat memiliki area yang tidak memenuhi spesifikasi kerataan kulit. Shim adalah sepotong bahan tipis yang digunakan untuk mengisi celah kecil pada produk manufaktur.
Sementara itu, FAA menyebut telah meminta keterangan dari Sam sebagai bagian dari penyelidikannya. Selain itu, FAA mengatakan telah menyelidiki semua pengaduan pelapor yang masuk.
Baca Juga:Penyembelihan Sapi Merah Doktrin Yahudi Robohkan Al Aqsa Jatuh 10 April 2024, Berbarengan dengan Lebaran?Yayasan Konsumen Muslim Indonesia Rilis Sejumlah Nama Perusahaan dengan Produk Terbukti Terafiliasi Israel, Begini Tanggapan Wasekjen MUI
“Pelaporan sukarela tanpa rasa takut merupakan komponen penting dalam keselamatan penerbangan. Kami sangat mendorong semua orang di industri penerbangan untuk berbagi informasi,” kata FAA.
Boeing belum memberikan komentar resmi terkait dengan laporan maskapai 777. Namun, membantah adanya kesalahan pada Boeing 787 seperti yang dilaporkan Sam.
“Klaim mengenai integritas struktural 787 itu tidak akurat dan tidak mewakili upaya komprehensif yang telah dilakukan Boeing untuk menjamin kualitas dan keselamatan pesawat dalam jangka panjang,” kata Boeing dalam sebuah pernyataan. (*)