Kecelakaan terjadi seusai sebuah bus Primajasa dari arah Bandung tidak bisa menghindar hingga menabrak kendaraan Grandmax. Tabrakan itu membuat kendaraan Grandmax terbakar di lokasi.
Di lokasi juga terlihat beberapa unit mobil pemadam kebakaran (damkar). Petugas damkar masih terus menyemprot sisa-sisa api bekas mobil Grandmax yang terbakar di lokasi.
Beberapa ambulans turut terparkir di lokasi. Mereka pergi meninggalkan lokasi setelah membawa para korban. Kemudian banyak petugaa yang berjaga di sekitar lokasi, mulai dari kepolisian, anggota damkar, pihak Jasa Marga hingga anggota BPBD.
Baca Juga:Koalisi Masyarakat Sipil Adukan Presiden Jokowi ke Ombudsman Terkait Dugaan Maladministrasi Pilpres 2024Penyembelihan Sapi Merah Doktrin Yahudi Robohkan Al Aqsa Jatuh 10 April 2024, Berbarengan dengan Lebaran?
Untuk situasi arus lalu lintas sendiri mengalami kemacetan di kedua arah, baik yang menuju ke Jakarta maupun ke Cikampek. Petugas kepolisian pun terus melakukan penguraian kemacetan.
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Aan Suhanan menyebut ada 12 kantong mayat yang dievakuasi dari tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek (Japek) arah Jakarta. Keduabelas kantong mayat dievakuasi ke RSUD Karawang, Jawa Barat (Jabar).
“Dari Grandmax ini kita ada 12 kantong mayat tadi yang kita bawa ke RSUD Karawang,” ucap Aan kepada wartawan di lokasi.
Dia menuturkan korban tewas dengan kondisi terbakar. Sehingga pihak medis akan melakukan proses identifikasi.
“Jadi kita belum bisa mengidentifikasi karena korban seluruhnya luka bakar,” ujar Aan.
Untuk diketahui kecelakaan maut melibatkan satu bus dan dua minibus yakni Daihatsu Grandmax dan Toyota Terios. Aan mengatakan selain korban tewas, terdapat korban luka dua orang yakni dari kernet bus dan penumpang Terios.
“Korban dari bus yang terlibat ini ada satu, luka berat. Kemudian dari kendaraan Terios ada satu luka ringan,” jelas Aan.