BUKA puasa bersama atau lebih dikenal dengan kata “bukber” ini tampaknya sudah akrab dan menjadi tradisi di bulan Ramadan. Bukber ini dilakukan oleh banyak orang mulai dari rekan kerja, teman sekolah, hingga keluarga.
Namun, tidak diketahui secara pasti kapan munculnya tradisi buka bersama di Indonesia ini. Beberapa sumber menyebutkat tradisi buka puasa bersama sudah dilakukan sejak lama, bahkan sudah puluhan atau ratusan tahun silam. Meski tidak disebut bukber, namun semua merujuk pada aktivitas memberi dan makan bersama-sama dalam suasana kekeluargaan,
Aktivitas ini terus dilakukan hingga seolah jadi tradisi. Mereka yang non-muslim pun kadang ‘kecipratan’ ikutan buka bareng.
Baca Juga:Yayasan Konsumen Muslim Indonesia Rilis Sejumlah Nama Perusahaan dengan Produk Terbukti Terafiliasi Israel, Begini Tanggapan Wasekjen MUIPernyataan Lengkap Princess of Wales, Kate Middleton: Bagi Siapa pun yang Menghadapi Penyakit ini, Mohon Jangan Putus Asa
Banyak hal positif dari tradisi bukber ini seperti mempererat hubungan antar teman, menyambung kembali silaturahmi teman yang jarang ketemu atau bahkan sudah lama tidak bertemu bisa berjumpa di acara bukber ini.
Tak heran beberapa sumber mengaitkannya dengan Hadis Nabi yang berbunyi: “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga”.
Devie Rahmawati, pengamat sosial vokasi Universitas Indonesia, pernah menjelaskan, ajaran Islam tersebut kemudian bertemu dengan budaya ketimuran yang kolektif.
Namun, bukan berarti tradisi makan bersama ini ada setelah masuk ajaran Islam ke Indonesia. Ia mengatakan, sebelum periode masuknya Islam ke Indonesia pun, kondisi geografis dan karakter masyarakat timur memperkuat tradisi bukber.
Tanpa disadari, bukber sebenarnya telah melekat menjadi tradisi di berbagai daerah di Indonesia seperti Meugang, Nyorog, Megibung, maupun juga Megengan.
Sebagai informasi, Meugang dirayakan di Aceh sejak takhta Sultan Iskandar Muda dari Kerajaan Aceh. Saat itu Sultan Iskandar Muda banyak menyembelih hewan kurban dan dagingnya dibagikan kepada masyarakat jelang Ramadan.
Saat ini tradisi Meugang biasanya diadakan tiga kali dalam setahun, yakni jelang Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha.
Baca Juga:‘In His Own Write’ Ungkap Bukti Eksistensi John Lennon di Industri Hiburan DuniaTimnas Indonesia Raih Poin Penuh atas Vietnam di Putaran Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Skor Tipis 1-0
Selanjutnya Nyorog, tradisi Betawi di mana orang membagikan paket makanan kepada anggota keluarga yang lebih tua seperti ayah, ibu, paman, bibi, kakek, dan nenek. Biasanya sebelum lebaran.