RIBUAN sekolah di Filipina meniadakan kelas tatap muka pada Jumat (5/4/2024), akibat cuaca panas ekstrem yang melanda negara tropis tersebut. Pihak departemen pendidikan negara itu menyatakan, sebanyak 5.288 sekolah beralih ke pembelajaran online, pada lebih dari 3,6 juta siswa.
Bulan Maret, April, dan Mei biasanya merupakan bulan terpanas dan terkering di negara kepulauan ini. Namun kondisi ini diperburuk oleh fenomena cuaca El Nino.
Banyak sekolah tidak memiliki AC, sehingga siswa harus kepanasan di ruang kelas yang berventilasi buruk dan penuh sesak.
Baca Juga:Koalisi Masyarakat Sipil Adukan Presiden Jokowi ke Ombudsman Terkait Dugaan Maladministrasi Pilpres 2024Penyembelihan Sapi Merah Doktrin Yahudi Robohkan Al Aqsa Jatuh 10 April 2024, Berbarengan dengan Lebaran?
Departemen Pendidikan Filipina telah mengeluarkan nasihat yang memberikan wewenang kepada kepala sekolah untuk memutuskan kapan harus beralih ke pembelajaran jarak jauh, jika terjadi cuaca panas ekstrem dan bencana lainnya.
Beberapa sekolah telah mengurangi jam pelajaran untuk menghindari pengajaran pada waktu-waktu terpanas dalam sehari.
Indeks panas di Filipina diperkirakan akan mencapai tingkat bahaya 42 derajat celsius hingga 43 derajat celsius di beberapa wilayah di negara itu pada Jumat. Di ibu kota Manila, indeks panas diperkirakan akan mencapai 40 derajat celsius. (*)