MANTAN Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas), menilai tak ada yang perlu dipersoalkan terkait pergantian Dirut Bulog dari dirinya ke Bayu Krisnamurthi oleh Presiden Joko Widodo pada Desember 2023 lalu.
Mantan Kabareskrim ini mengaku pergantian jabatan adalah hal wajar, apalagi dirinya sudah menjadi Dirut Bulog selama lima tahun lebih.
“Kalau kita mau jujur ya lihat aturan menteri, itu totalnya penugasannya 5 tahun dan saya sudah 5 tahun dan pergantian itu biasa. Bagi saya itu biasa karena namanya itu amanah tugas kalau waktunya sudah selesai, kalau pimpinan siapa pun mengatakan ganti, ya diganti. Ya enggak ada masalah,” kata Buwas usai dikukuhkan sebagai pengurus Kwarnas Nasional Pramuka di Istana Negara, Jakarta, Jumat (5/4/2024).
Baca Juga:Koalisi Masyarakat Sipil Adukan Presiden Jokowi ke Ombudsman Terkait Dugaan Maladministrasi Pilpres 2024Penyembelihan Sapi Merah Doktrin Yahudi Robohkan Al Aqsa Jatuh 10 April 2024, Berbarengan dengan Lebaran?
Buwas menegaskan bahwa dirinya diganti bukan karena ada hubungannya dengan bansos yang disalurkan di masa kampanye Pilpres 2024.
Ia menegaskan tidak pernah menolak bansos karena bansos adalah program pemerintah. Mantan Kepala BNN ini pun justru menegaskan bahwa dirinya akan menyalurkan bansos jika diperintahkan oleh negara.
“Jadi kalau pemerintah atau negara ini mau menggunakan berasnya bulog, saya hanya tugasnya menyalurkan,” kata Buwas.
“Jadi enggak ada hubungannya dengan itu ya menolak itu enggak ada, dan bukan kapasitasnya dirut bulog untuk menolak dan saya harus melaksanakan perintah negara,” tutur Buwas.
Permasalahan Dirut Bulog berawal dari pernyataan hakim konstitusi Arief Hidayat yang menyinggung dalil-dalil pemohon soal pembagian bansos.
“Pada saat-saat kritis saya baca di media massa kepala Bulog Budi waseso diganti ada faktor apa ini yang melatarbelakangi?” tanya Arief dalam sidang PHPU yang digelar di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat (5/4/2024).
“Jadi di situ Kepala Badan Pangan Nasional Pak Arief Prasetyo, kemudian ada pergantian kepala Bulog dan kaitannya dengan Kementerian Sosial, itu apa yang ada di balik itu? Kita ingin mengerti karena ini termasuk bisa disebut juga dengan masalah yang tadi cawe-cawe,” kata Arief. (*)