MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan program perlindungan sosial (perlinsos) 2024 memiliki pagu anggaran Rp496 triliun. Anggaran tersebut membengkak dari tahun sebelumnya lantaran adanya pengaruh, salah satunya melemahnya kurs rupiah.
Secara rinci, anggaran perlinsos selalu naik tiap tahunnya, pada 2020 anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp440 triliun. Kemudian, pada 2023 tercatat terealisasi sebesar Rp443,4 triliun.
“Anggaran perlinsos pada 2024 utamanya disumbang oleh kenaikan anggaran subsidi energi dan juga pergerakan nilai tukar rupiah,” ucap Airlangga saat memberi keterangan dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024, Jakarta, Jumat (5/3/2024).
Baca Juga:Koalisi Masyarakat Sipil Adukan Presiden Jokowi ke Ombudsman Terkait Dugaan Maladministrasi Pilpres 2024Penyembelihan Sapi Merah Doktrin Yahudi Robohkan Al Aqsa Jatuh 10 April 2024, Berbarengan dengan Lebaran?
Dia menjelaskan, kurs rupiah saat ini terus melemah. Nilai tukar rupiah mengalami kenaikan, dari rata-rata Rp15.230 per dolar AS menjadi rata-rata Rp15.664 awal 2024.
Selain itu, harga minyak mentah pada 2023 tercatat sebesar 78,43 dolar AS per barel, sedangkan asumsi harga pada 2024 mengalami kenaikan sebesar 82 dolar AS per barel.
“Kenaikan harga dan nilai tukar ini berimplikasi pada kenaikan subsidi energi di tahun 2024 bila dibandingkan dengan 2023,” ucap Airlangga.
Anggaran perlinsos terbesar, kata dia, berupa subsidi BBM, listrik, LPG, pupuk, PSO, dengan share sebesar 58,3 persen pada 2024 dan 55,9 persen pada 2023.
“Jadi kenaikan BBM itu salah satu komposisi yang utama (mempengaruhi anggaran perlinsos naik),” ujarnya.
Sebagai informasi, sebagai komponen yang menyebabkan anggaran program perlinsos naik, kurs rupiah dalam pembukuan Jisdor Bank Indonesia pada Kamis, 4 April 2024, tercatat sebesar Rp15.907 per dolar AS. (*)