SELAMAT menikmati perjalanan memikat melalui narasi sejarah Jawa yang kaya, jantung kepulauan Indonesia. Saat kami menyelami masa lalu, menjelajahi seluk-beluk sejarah, budaya, dan ekologi Jawa yang dinamis, kami mengungkap kisah-kisah kerajaan, penaklukan, dan ketahanan masyarakatnya.
Dalam buku The Island of Java: Sejarah Tanah Jawa karya John Joseph Stockdale, sebuah manuskrip yang berasal dari tahun 1811, pembaca dibawa ke abad ke-18 dan ke-19, periode penting yang ditandai dengan hadirnya empat kerajaan besar: Banten, Jayakarta, Cirebon, dan Kesultanan Jawa.
Kerajaan-kerajaan ini, yang pernah menjadi pusat kekuasaan, terlibat dalam konflik teritorial sambil menghadapi gangguan dari Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) yang tangguh.
Baca Juga:Yayasan Konsumen Muslim Indonesia Rilis Sejumlah Nama Perusahaan dengan Produk Terbukti Terafiliasi Israel, Begini Tanggapan Wasekjen MUIPernyataan Lengkap Princess of Wales, Kate Middleton: Bagi Siapa pun yang Menghadapi Penyakit ini, Mohon Jangan Putus Asa
Narasinya secara rumit terjalin dalam lanskap politik pada masa itu, menyoroti strategi memecah belah ‘devide et impera’ yang digunakan oleh kekuatan kolonial. Strategi ini, yang bertujuan untuk menyebarkan perselisihan dan mencegah terjadinya perlawanan terpadu, memainkan peran penting dalam membentuk sejarah Jawa.
Inti dari identitas budaya Jawa adalah keris yang ikonik, simbol kekuasaan dan prestise, serta pakaian tradisional yang mencerminkan norma dan status masyarakat. Kehidupan sehari-hari terungkap dengan ritual, tradisi kuliner yang berpusat pada nasi, dan praktik penyembuhan tradisional yang berakar pada alam.
Teks dalam buku ini, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1811, memiliki nilai yang sangat besar karena beberapa alasan. Pertama, naskah ini merupakan naskah paling awal di tanah Jawa yang diterbitkan dalam bahasa Inggris, mendahului karya luar biasa “The History of Java” oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang diterbitkan pada tahun 1817, juga dalam bahasa Inggris. Buku Stockdale sangat berharga dan unik karena pendekatan observasionalnya yang mendetail.
John Joseph Stockdale (1770-1947) tidak hanya seorang penulis tetapi juga seorang penerbit buku di Inggris. Buku ini merupakan salah satu karyanya yang lahir dari pengamatan mendalam selama ia tinggal di Jawa antara tahun 1760-an hingga 1800-an, masa ketika Jawa masih berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda.
Tentu saja buku ini tidak bisa dibandingkan dengan karya sejarah modern yang ditulis puluhan atau bahkan berabad-abad kemudian oleh para sejarawan. Gaya penulisan Stockdale unik karena ia menyajikan pengamatannya secara langsung, sehingga narasinya terasa autentik dan tanpa filter. Segala sesuatu yang dilihatnya diceritakan dengan mulus.