POLISI Diraja Malaysia (PDRM) masih mendalami motif pria warga Israel yang membawa enam pistol dan 200 peluru yang ditangkap di Kuala Lumpur, pada 27 Maret 2024.
Kepala Polisi Malaysia IG Tan Sri Razarudin Husain kepada media, Selasa (2/4/2024) mengatakan, beban utama PDRM saat ini adalah mengetahui motif dari warga Israel yang bernama Shalom Avitan itu masuk ke Malaysia dan menyimpan enam pistol serta 200 peluru.
“Ini untuk keselamatan negara dan ketentraman publik. Saya melihat, apabila dengan enam senjata api, kalau dalam masa hari raya dia heboh, akan kacau juga,” kata Razarudin.
Baca Juga:Yayasan Konsumen Muslim Indonesia Rilis Sejumlah Nama Perusahaan dengan Produk Terbukti Terafiliasi Israel, Begini Tanggapan Wasekjen MUIPernyataan Lengkap Princess of Wales, Kate Middleton: Bagi Siapa pun yang Menghadapi Penyakit ini, Mohon Jangan Putus Asa
Ia mengatakan, polisi menyelidiki dengan sudut pandang yang luas, karena perlu tahu motif dari orang tersebut, termasuk posisinya, apakah berperan sebagai koordinator atau pemasok senjata.
Polisi juga masih mencari informasi lebih lanjut bagaimana tersangka berhasil mendapatkan enam pucuk senjata api meski baru tiba di Malaysia beberapa hari lalu.
PDRM belum bisa memastikan keberadaan individu yang diburu oleh Avitan. Polisi masih mencari lebih dari dua orang untuk bisa mendalami motif dari warga Israel yang ditangkap itu.
Saat penangkapan, Avitan mengaku datang ke Malaysia terkait isu keluarga, untuk membunuh seorang warga Israel lainnya. Karenanya PDRM mencari sosok laki-laki Israel yang dimaksud untuk mengetahui pasti motif dari warga Israel itu.
PDRM juga masih mendalami kebenaran berita yang menyebutkan motifnya pertikaian keluarga dan berkaitan dengan kelompok mafia di Israel. “Kita ingin pastikan juga itu,” kata Razarudin.
Ia mengatakan kepolisian harus mengidentifikasi alasan mengapa butuh enam pistol untuk mencari satu orang.
PDRM menangkap pria berkebangsaan Israel di Jalan Ampang, Kuala Lumpur, yang masuk ke Malaysia melalui Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada 12 Maret 2024 dengan menggunakan paspor Prancis.
Baca Juga:‘In His Own Write’ Ungkap Bukti Eksistensi John Lennon di Industri Hiburan DuniaTimnas Indonesia Raih Poin Penuh atas Vietnam di Putaran Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Skor Tipis 1-0
Pria berusia 36 tahun yang kemudian diketahui bernama Shalom Avitan itu ditangkap bersama enam pistol jenis Glock 19 Marine, Glock 17 Gen 4, Smith and Wesson, Sig Sauer dan Stoeger serta 200 butir peluru dalam tas di kamar hotel.
Dari penyelidikan asal diketahui seluruh senjata itu dibeli dengan mata uang kripto setelah Avitan ada di Malaysia.