SERANGAN udara Israel terhadap konvoi bantuan di Gaza pada Senin, 1 April 2024, menewaskan tujuh pekerja dari badan amal World Central Kitchen termasuk warga Australia, Inggris, Polandia.
Israel mengatakan pihaknya secara keliru membunuh para pekerja bantuan dan berjanji akan melakukan penyelidikan penuh. Inilah yang kita ketahui tentang mereka yang terbunuh.
Saifeddin Issam Ayad Abutaha, Palestina
Warga Palestina berusia 25 tahun itu dimakamkan dalam sebuah upacara yang dihadiri ratusan orang di kampung halamannya di Rafah pada hari Selasa, menurut BBC News.
Baca Juga:Yayasan Konsumen Muslim Indonesia Rilis Sejumlah Nama Perusahaan dengan Produk Terbukti Terafiliasi Israel, Begini Tanggapan Wasekjen MUIPernyataan Lengkap Princess of Wales, Kate Middleton: Bagi Siapa pun yang Menghadapi Penyakit ini, Mohon Jangan Putus Asa
“Dia senang bekerja dengan organisasi yang memberikan bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi, hati kami hancur atas kematianmu, Saif,” BBC mengutip teman dekatnya, Hassan.
“Kamu telah menyakiti kami dengan kepergianmu, dan kami tidak akan melupakanmu.”
Lalzawmi “Zomi” Frankcom, Australia
Dikenal oleh teman-temannya sebagai “Zomi”, Lalzawmi Frankcom, 43 tahun, bergabung dengan World Central Kitchen setelah sebelumnya berkarier di Commonwealth Bank.
Unggahan media sosial menunjukkan dirinya berada di Pakistan dan Bangladesh saat terjadi banjir pada tahun 2022 dan dalam konvoi sepeda motor yang mengantarkan bantuan ke dataran tinggi Haiti setahun sebelumnya.
“Baginya itu adalah pekerjaan yang sempurna, dia bisa menyajikan makanan hangat kepada orang-orang yang mungkin sedang mengalami titik terendah dalam hidup mereka,” kata temannya, Bryan Weaver, kepada Reuters.
“Dia membuat Anda merasa seperti Anda adalah satu-satunya orang di ruangan itu.
Dalam sebuah pernyataan, keluarganya mengatakan bahwa Zomi meninggalkan warisan kasih sayang, keberanian, dan cinta.
Damian Sobol, Polandia
Baca Juga:‘In His Own Write’ Ungkap Bukti Eksistensi John Lennon di Industri Hiburan DuniaTimnas Indonesia Raih Poin Penuh atas Vietnam di Putaran Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Skor Tipis 1-0
Sobol, seorang relawan kemanusiaan, tinggal di kota Przemysl, di tenggara Polandia, menurut wali kota kota tersebut, Wojciech Bakun.
“Tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan perasaan orang-orang yang mengenal pemuda yang luar biasa ini saat ini,” tulisnya dalam sebuah unggahan di Facebook.
Sobol, yang berusia 35 tahun, terlihat dalam video yang direkam beberapa bulan sebelum kematiannya, merinci pasokan bantuan yang menuju Gaza, termasuk sistem air, peralatan dapur dan makanan.
“(Ini adalah) segala sesuatu (yang dibutuhkan) untuk membuat dapur dan memberi makan orang di tempat yang dibutuhkan,” katanya.