MENTERI Pertahanan Prabowo Subianto melakukan kunjungan kehormatan kepada Perdana Menteri China Li Qiang, di Beijing, China, Selasa (2/4/2024). Dalam pertemuan tersebut Prabowo mengungkapkan keinginannya meningkatkan persahabatan dan kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok.
Prabowo bertemu Li Qiang, setelah kemarin pada Senin (1/4/2024), bertemu Presiden Xi Jinping.
Di awal kedatangan saat berjabat tangan dengan PM Li dengan latar belakang bendera kebangsaan Indonesia dan China, Menhan Prabowo menyampaikan terima kasih. “Xie-Xie. Thank you very much,” sapa Menhan Prabowo kepada PM Li.
Baca Juga:Yayasan Konsumen Muslim Indonesia Rilis Sejumlah Nama Perusahaan dengan Produk Terbukti Terafiliasi Israel, Begini Tanggapan Wasekjen MUIPernyataan Lengkap Princess of Wales, Kate Middleton: Bagi Siapa pun yang Menghadapi Penyakit ini, Mohon Jangan Putus Asa
Saat pertemuan bilateral, Prabowo menyampaikan penghargaan atas kehormatan yang diberikan kepada delegasi Indonesia. “Terutama saya, dari sambutan Presiden dan Pemerintah China. Saya datang dalam niatan ingin menyampaikan keinginan dan harapan saya untuk meningkatkan hubungan persahabatan dan kerja sama di antara kedua negara,” kata Prabowo.
“Kami melihat hubungan yang saling melengkapi antara China dan Indonesia adalah realitas yang sangat kami syukuri, atas persahabatan dan kepercayaan kepada kami,” sambung Menhan.
Sementara itu Li Qiang menilai bahwa hubungan China dan Indonesia telah berkembang pesat dan membuka babak baru dalam membangun komunitas di masa depan bersama. Menurutnya, kedatangan Prabowo saat ke China menunjukkan persahabatan yang mendalam antara Tiongkok dan Indonesia.
Li Qiang juga menegaskan, siap bekerja sama dengan Indonesia untuk menjaga rasa saling percaya dan memperdalam kerja sama secara menyeluruh yang saling menguntungkan dan bermanfaat bagi kedua negara.
Ia juga mengatakan, China siap memperkuat komunikasi dan kerja sama dengan Indonesia secara multilateral seperti melalui PBB dan mekanisme kerja sama Asia Timur, untuk bersama-sama menjaga kepentingan negara-negara berkembang yang lebih baik. (*)