BERBAGAI kondisi yang terjadi di Indonesia, seperti adanya pemilihan umum (pemilu) menjadi faktor pemicu bagi masyarakat cenderung menahan untuk membeli kendaraan bekas. Hal ini membuat minat daya beli masyarakat untuk mobil bekas tahun ini sedikit menurun.
“Kondisi saat ini kalau untuk dari puasa sampai sekarang menjelang Lebaran itu cenderung ada penurunan dibandingkan bulan sebelumnya,” ucap pemilik Handy Autos Yudha Panggih dikutip dari Antara, Minggu (31/3/2024).
Salah satu bukti penurunan adalah tidak banyak konsumen yang mendatangi showroom mobil bekas yang berada di kawasan bursa otomotif mobil bekas di Blok M Square, Jakarta Selatan.
Baca Juga:Penjualan Mobil Bekas Jelang Lebaran 2024 Didominasi Kendaraan Jenis MPVPemadaman Gudmurah Kodam Jaya yang Terbakar, 16 Unit Damkar 2 Unit Robotik
Handy Autos, yang menjajakan jualan kendaraan mereka di platform digital, mencatat sebelum Ramadan, mereka bisa menjual hingga 30 unit mobil bekas dalam sebulan.
“Rata-rata itu kita biasanya hampir 30 unit setiap bulannya, memang sampai saat ini baru sekitar di bawah 15 unit saja yang keluar,” tutur Yudha,
Meski tidak memiliki kenaikan harga menjelang Idulfitri, faktor kecemasan untuk mengantisipasi hari-hari selanjutnya menjadi faktor terbesar untuk menahan pembelian kendaraan.
Dia menduga daya beli masyarakat berkurang dan banyak yang menahan mereka untuk berjaga memiliki kebutuhan pada waktu mendatang.
Penjualan mobil bekas melalui berbagai platform digital dinilai memberikan ruang positif untuk bisa meningkatkan penjualan kendaraan bekas. (*)