SIAPA yang tak kenal Tzuyang, Youtuber mukbang yang terkenal dan populer di Korea dengan jumlah pelanggan mencapai 9,54 juta. Baru-baru ini, Tzuyang menarik perhatian warga Indonesia karena secara mendadak datang ke Indonesia. Ia melakukan aksi mukbang di berbagai tempat makan yang ada di Jakarta.
Bahkan dalam video terbarunya, ia dengan bangga mengatakan sedang berada di Indonesia. Ia sangat menikmati perjalanan kuliner.
Tzuyang berhasil menciptakan rekor baru dengan menyelesaikan tantangan mukbang pertamanya di luar negeri. Mulai dari mukbang sate dengan 101 tusuk yang ia coba untuk pertama kalinya. Kemudian mukbang dengan 10 kg seafood, 28 menu sambal bakar, street food, hingga mukbang dengan 10 porsi jumbo mi Ebiga Jjamppong.
Baca Juga:Malaysia Menyambut Baik Keputusan Mahkamah Internasional Hentikan Genosida di GazaSiaga Tinggi Usai Penangkapan Pria Israel Diduga Intelijen Mossad, Razarudin Hasan: Keamanan Raja Malaysia dan PM Anwar Ibrahim
Menurut Tzuyang, makanan Indonesia sangat nikmat, lezat, dan cocok dengan lidahnya sebagai orang Korea.
Ia pun bertanya-tanya apakah makanan Korea cocok dengan lidah orang Indonesia, karena ia sering melihat restoran Korea tersebar di mana-mana.
“Jadi, bisa disimpulkan bahwa orang Indonesia juga beranggapan bahwa makanan Korea itu enak,” ujarnya dalam tayangan video mukbang seperti dikutip Sabtu (30/3/2024).
Salah satu video mukbang Tzuyang yang paling banyak ditonton saat berada di Indonesia, mencapai 4,1 juta penonton, adalah video mukbang Ebiga Jjammpong.
Meskipun sebelumnya telah makan Ebija Jjamppong di Korea, kali ini ia tampak mengajak para penggemarnya, baik warga Indonesia, Korea, maupun pelanggan dari negara lain, untuk mengenal mi Jjamppong.
Yang tidak disangka, ia justru dapat melakukan mukbang mi Jjamppong asli Korea di Indonesia.
Dalam video tersebut, Tzuyang menerima tantangan mukbang untuk menghabiskan 10 mangkuk porsi jumbo Iga Jjamppong.
Baca Juga:Polisi Malaysia Tangkap Pasutri Diduga Pasok Senpi ke Pria Warga Israel Diduga Agen MossadAksi Penyanderaan di Kota Ede, Kepolisian Belanda: Tidak Ada Alasan Mencurigai Adanya ‘Motif Teroris’
Ia sempat kesal karena menu iga Jjammpong tidak dipasarkan di Korea. (*)