WARGA di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, yang sakit harus ditandu sejauh 18 kilometer ke rumah sakit akibat buruknya infrastruktur jalan.
Video warga yang ditandu itu pun viral di media sosial, setelah diunggah sejumlah masyarakat setempat yang ikut mendampingi pasien bernama Since (38). Warga asal Desa Malimongan itu harus ditandu secara bergantian dan menggunakan peralatan seadanya yang terbuat dari kayu, sarung dan tali.
Pasien ditandu melewati jalan setapak, naik turun gunung yang diapit tebing di tengah hutan belantara. Bahkan harus melewati anak sungai serta dalamnya kubangan lumpur.
Baca Juga:Kejagung Tetapkan Suami Sandra Dewi Tersangka, Harvey Moeis Terlibat Kasus Korupsi Tata Niaga Komoditas TimahMenko Polhukam: Bentuk Tim Khusus Tangani Kasus Dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang Berkedok Program Magang ke Jerman
Pasien itu ditandu karena fasilitas layanan kesehatan di desa tersebut belum memadai. Akses infrastruktur jalan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, sedangkan untuk kendaraan roda harus menggunakan motor yang dimodifikasi sesuai kondisi jalan.
”Jadi jalur yang dilewati masyarakat itu sekitar 18 kilometer, mulai dari Dusun Seppon Desa Malimongan ke Desa Mabusa,” ujar Kepala Desa Malimongan, Yohan Taruk, Rabu (27/3/2024).
Dia menyampaikan, jalan tersebut memang tidak bisa dilalui kendaraan roda empat karena infrastruktur yang tidak memadai. “Untuk jalannya itu mulai dari Dusun Seppon ke Desa Mabusa sudah mulai rusak dan sulit dilalui,” ungkapnya.
Sementara itu, menurut suami sang pasien, Yohan Palungan, istrinya terpaksa harus ditandu 18 kilometer selama sehari karena harus menjalani operasi pasca-melahirkan dua bulan lalu.
“Pasca-dua bulan seusai melahirkan, istri saya harus mendapatkan perawatan intensif karena hendak menjalani operasi. Dia ditandu selama satu hari dengan kondisi jalan yang rusak,” tuturnya.
Yohan menjelaskan, selama perjalanan menuju RSUD Andi Djemma Masamba, istrinya sangat menderita akibat buruknya infrastruktur jalan, mulai dari ditandu hingga perjalanan menumpang ambulans menuju rumah sakit terdekat.
“Dalam perjalanan istri saya sangat menderita, bahkan saat naik ambulans juga masih menderita lantaran infrastruktur yang kurang memadai,” keluhnya.
Baca Juga:1.047 Mahasiswa Korban TPPO di Jerman, Bareskrim: Mahasiswa Elektro Jadi Tukang PanggulDucati Panigale V4 R: Pengalaman Berkendara Unik dengan Teknologi Terdepan, Berikut Spesifikasi dan Prestasinya
Dia berharap pemerintah setempat segera menindaklanjuti segala keluh kesah dari masyarakat, terutama pelayanan kesehatan dan infrastruktur jalan yang selama ini belum ada perbaikan.
“Semoga pemerintah lebih memperhatikan masyarakat baik itu dari segi pelayanan kesehatan bahkan terutama infrastruktur jalannya,” tandasnya.