Atovullo mengatakan dirinya telah memutuskan untuk pulang ke Tajikistan, terutama karena dia tidak ingin anak-anaknya yang masih kecil menjadi korban bully.
Tajikistan, menurut Business Insider, merupakan negara di kawasan Asia Tengah yang memiliki ikatan sejarah mendalam dengan Rusia, dan pernah menjadi bagian dari Uni Soviet. Tajikistan menjadi bagian dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif yang dipimpin oleh Rusia.
Dugaan bahwa para pelaku serangan teroris di Moskow berasal dari Tajikistan dinilai bisa memicu ketegangan baru antara kedua negara.
Baca Juga:Kejagung Tetapkan ‘Crazy Rich PIK’ Helena Lim Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Tata Niaga Komoditas TimahSempat Muncul Tudingan Penyebaran Bansos Menangkan Prabowo-Gibran, Begini Penjelasan Sri Mulyani Indrawati
Presiden Tajikistan Emomali Rahmon, dalam pernyataan kepada Presiden Vladimir Putin pada Minggu (24/3), menegaskan bahwa “teroris tidak memiliki kewarganegaraan, tidak memiliki tanah air, dan tidak memiliki agama”. (*)