PEMERINTAH Amerika Serikat merilis tujuh wajah hackers yang mencuri jutaan informasi pribadi warganya. Ketujuh hackers itu bahkan diduga tengah menyiapkan serangan siber terhadap angkatan laut dan politisi Amerika Serikat.
Dikutip Daily Mail, Selasa (26/3), Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) menuduh ketujuh pria tersebut terafiliasi denga sebuah perusahaan bernama Wuhan Xiaoruizhi Science and Technology Company Ltd (Wuhan XRZ). DOJ meyakini perusahaan itu telah memerintahkan ketujuh peretas itu untuk menyusupkan malware ke dalam utilitas penting Amerika, termasuk jaringan listrik dan pasokan air.
Jaksa Agung Merrick B Garland mengatakan tindakan perusahaan Wuhan XRZ dengan ketujuh hackers itu mengancam keamanan nasional Amerika Serikat dan sekutunya. Menurutnya Amerika Serikat tidak menolerir upaya-upaya intimidatif tersebut.
Baca Juga:Open Donasi Livy Renata-Singgih Sahara Jadi Sorotan Publik, Sumbangan Online Perlu Diawasi137 Orang Tewas, Vladimir Putin Didesak Terapkan Hukuman Mati Tersangka Penyerangan Gedung Konser di Moskow
“Kasus ini menjadi pengingat akan tujuan pemerintah Tiongkok untuk menargetkan dan mengintimidasi para pengkritiknya,” jelas Garland.
Sementara Wakil Jaksa Agung Lisa Monaco mengatakan mereka siap mengejar dan menangkap ketujuh hackers tersebut. Dia juga menyatakan upaya yang dilakukan ketujuh hackers itu merupakan bukti bahwa Tiongkok terus berupaya melemahkan keamanan siber Amerika serta menargetkan warganya sebagai korban.
“Departemen Kehakiman akan tanpa henti mengejar, mengungkap, dan meminta pertanggungjawaban penjahat dunia maya yang akan melemahkan demokrasi dan mengancam keamanan nasional kita,” tegasnya.
Tidak main-main, DOJ bahkan menyediakan sejumlah uang bagi mereka yang bisa membantu menangkap dan memberikan informasi keberadaan ketujuh hackers tersebut. Jumlah uang yang mereka siapkan mencapai US$ 10 juta atau setara Rp 157,3 juta. (*)