GROUP konsultan nirlaba AS SITE Inteligence Group melaporkan sebuah video terkait serangan mematikan di gendung konser Moskwa, Rusia yang terjadi pada Jumat (22/3) malam. Video tersebut diunggah di akun media sosial yang biasanya digunakan milisi Daesh atau biasa disebut ISIS.
Video berdurasi satu setengah menit itu memperlihatkan beberapa orang dengan wajah kabur dan suara yang tak terdengar jelas, bersenjatakan senapan serbu dan pisau. Mereka tampak berada di lobi tempat konser Balai Kota Crocus di Krasnogorsk, barat laut ibu kota Rusia.
Para penyerang melepaskan beberapa tembakan. Banyak mayat berserakan dan api terlihat menyala di latar belakang. Video tersebut muncul di akun Telegram, yang menurut kelompok pemantau SITE adalah milik Amaq, cabang dari milisi Daesh.
Baca Juga:7 Ide Menu Buka Puasa di Rumah, dari Resep Bihun Goreng hingga Ikan Tongkol Cabe IjoKilas Balik Kasus Firli Bahuri, MAKI: Pangkat Bintang 3, Penyidik Polda Metro Jaya Kesulitan Menindak
Amaq sebelumnya mengatakan di Telegram bahwa Daesh juga merilis foto empat penyerang yang melakukan aksi penembakan.
“Serangan itu terjadi dalam konteks perang yang berkecamuk antara Daesh dan negara-negara yang memerangi islam,” tulis Amaq dalam sebuah pernyataan.
Serangan pada Jumat malam tersebut, yang diklaim ISIS sebagai tanggung jawabnya, menewaskan sedikitnya 143 orang. Aksi tersebut adalah serangan paling mematikan yang diklaim oleh kelompok ISIS di Eropa.
Menurut Kremlin, 11 orang telah ditangkap. Di antara mereka adalah empat orang yang diduga sebagai pelaku serangan, yang menurut Moskwa, sedang menuju Ukraina. Presiden Vladimir Putin maupun dinas keamanan (FSB) Rusia tidak menuduh milisi tersebut bertanggung jawab.
Ukraina yang tengah berperang dengan Rusia, secara tegas membantah terlibat dalam aksi ini. (*)