CONNIE Bakrie dilaporkan ke polisi karena diduga menyebar hoaks di media sosial. Dalam unggahan di Instagram, pengamat militer itu menyebut polisi memiliki akses ke Sirekap.
Connie kemudian menanggapi laporan terhadapnya itu. “Kita lihat saja karena banyak saksi-saksi yang nanti dipanggil kan,” kata Connie, Minggu (24/3).
Connie dipolisikan karena diduga diduga menyebarkan hoax soal pemilu melalui pernyataan di Instagramnya yang menuding polisi punya akses ke Sirekap dan Formulir C1. Connie sudah menghapus unggahan itu. Terkait ini Connie pun memberikan penjelasan.
Baca Juga:Sejak Jumat 22 Maret 2024, BMKG: 229 Gempa di Pulau Bawean Jawa TimurGanjar-Mahfud Minta Mahkamah Konstitusi Diskualifikasi Kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024
“Kuncinya juga di jam aku posting sih,” kata Connie mengenai unggahannya itu.
Connie mengatakan dia telah memberikan penjelasan dan klarifikasi soal unggahannya itu. Connie juga membagikan unggahannya itu.
Connie menjelaskan bahwa postingan awal sebelum diedit, dia mengungkapkan pernyataan mantan Wakapolri Jenderal (Purn) Oegroseno terkait Pilpres 2024. Dia bertemu dengan Oegroseno dalam buka bersama.
“Dalam postingan terdahulu saya menyatakan bahwa Pak Jendral Oegroseno, mantan Wakapolri, memberikan pernyataan terkait Pilpres 2024 dalam sebuah pertemuan bukber. Dalam pernyataan itu disebutkan bahwa ‘Polres memiliki akses ke Sirekap dan bahkan pengisian C1 bisa dari Polres2’,” kata Connie dalam unggahannya itu.
Connie mengatakan dia salah memahami pernyataan Oegroseno itu. Dia pun menyampaikan permintaan maaf.
“Saya ingin menegaskan bahwa pernyataan tersebut rupanya salah saya pahami karena saat bukber sajiannya terlalu seru dengan diskusi yang begitu mencerahkan, sehingga mungkin memecah konsentrasi saya. Pernyataan saya itu mungkin merupakan salah paham dan untuk itu saya meminta maaf atas kebingungan dan kekhawatiran yang mungkin timbul akibatnya,” sebut dia.
“Setelah saya rekonfirmasi dengan beberapa yang hadir, statement tersebut ternyata berasal dari staff beliau yang mengatakan bahwa: ‘Polres Polses itu mengisi real count ke sebuah aplikasi yang hanya bisa diakses oleh atasan mereka’,” lanjutnya.
Baca Juga:Ganjar-Mahfud Resmi Daftarkan Gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum 2024 ke Mahkamah KonstitusiDeretan Fakta Charlie Chandra Tersangka Kasus Pemalsuan Dokumen Pertanahan
Connie menambahkan bahwa pernyataan itu bukan ucapan dari Oegroseno. Melainkan, kata dia, adalah ucapan dari staf Oegroseno.
“Itu sebabnya staff beliau mencoba mengakses ke Polres dan Polres, tetapi menurutnya mereka takut menjawab padahal staff tersebut hanya ingin tahu jumlah suara real dari Jendral Oegroseno. Karena itu, bersama ini saya klarifikasikan bahwa pernyataan tersebut bukan merupakan ucapan dari Jendral Oegroseno dan bukan tentang Sirekap tetapi tentang ‘aplikasi khusus yang digunakan Polres dan Polses’ untuk real count, sebagaimana koreksi di atas,” katanya.