Jokowi sudah memerintahkan Kementerian PUPR untuk memperbaiki tanggul yang jebol tersebut. Jokowi menyebut perbaikan tanggul sudah selesai sejak Kamis (21/3)
“Tapi tadi malam yang lebar itu, yang jebol 15 meter, tadi malam jam 1 sudah ditutup, selesai dikerjakan selama 4 hari berturut-turut siang malam,” ujarnya.
Upaya pemompaan juga masih terus dilakukan. Jokowi mengatakan pemerintah terus bekerja melakukan penanganan banjir.
Baca Juga:Gempa Kembali Terjadi di Wilayah Tuban, Berkekuatan Magnitudo 4,1Princess of Wales Kate Middleton Kabarkan Kondisi Kesehatan: Idap Kanker dan Jalani Kemoterapi
“Yang ketiga, juga yang berkaitan dengan yang sudah, ini sudah turun dari 2 meter. Tadi mendapatkan laporan hampir semuanya sudah setengah meter, 50 cm, tapi apapun itu tetep mengganggu aktivitas warga sehingga yang ketiga nanti akan lakukan pemompaan,” ujarnya.
Selain hujan ekstrem, Jokowi menyebut sedimentasi sungai juga menjadi pemicu banjir. Dia mengatakan tak ada hambatan di wilayah hulu sehingga banjir terjadi.
“Ya semua. Semua waduk, semua sungai itu problemnya selalu sedimentasi. Kenapa itu terjadi? karena juga tidak dihambat di hulunya, tanaman-tanaman yang banyak yang ditebang. Problemnya semua di situ. Kalau ndak terjadi banjir bandang ya banjir. Problemnya disitu,”ujarnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti alih fungsi lahan atau pembalakan liar di tengah bencana banjir yang terjadi di beberapa daerah. Jokowi menyebut pembalakan liar merupakan penyebab dari seluruh masalah.
“Salah satunya pembalakan, alih fungsi lahan seperti itu yang menyebabkan kejadian dan ini tidak di negara kita. Semua problem itu berasal dari balakan liar, alih fungsi lahan yang itu memang harus dicegah,” kata Jokowi seperti dilihat di YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (22/3).
Saat ditanya terkait penanganan jangka panjang, Jokowi melempar ke Pemda. Jokowi menyebut penanganan jangka panjang bisa dilakukan dengan penanaman kembali.
“Pemda itu. Penanaman kembali, penghutanan kembali, pengalihan lahan memang harus tetep,” ujarnya. (*)