SEJARAH hari ini, 60 tahun yang lalu, 23 Maret 1964, Musisi John Lennon menerbitkan bukunya In His Own Write. Buku yang berisi kumpulan tulisan dan sajak itu langsung disambar oleh penggemar The Beatles. Pun buku itu jadi bukti eksistensi Lennon di industri hiburan dunia.
Sebelumnya, Lennon dikenal sebagai musisi genius. Kegeniusannya pun terbukti kala membawa The Beatles untuk gigi di belantika musik dunia. Eksistensi itu membuat The Beatles di puja-puji dunia. Bahkan, dianggap salah satu band terbaik yang pernah ada.
Anak-anak sering kali terpengaruh dengan musik yang didengarkan oleh orang tua. Banyak orang telah mengamininya, tak terkecuali seorang John Lennon. Lagu-lagu macam Elvis Presley yang kerap diputar oleh orang tuanya jadi pintu Lennon menggemari musik.
Baca Juga:Timnas Indonesia Raih Poin Penuh atas Vietnam di Putaran Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Skor Tipis 1-0Jawaban Sri Mulyani Saat Dicecar Komisi XI DPR Soal Program Makan Siang Gratis Milik Prabowo-Gibran di APBN 2025
Kegemaran itu bertambah kuat kala ibunya juga mengajari Lennon bermain ragam alat musik. Hasilnya gemilang. Lennon tumbuh sebagai insan cerdas. Insting musiknya kian terasah kala ia mulai beranjak remaja.
Ia mulai membentuk band dan manggung sana-sini. Alhasil, The Beatles pun terbentuk pada 1960. Pucuk dicinta ulam tiba. Mereka akhirnya mendapatkan kesempatan dikontrak label rekaman pada 1962. Dua album bertajuk Please Please Me (Maret 1963) dan With The Beatles (November 1963) lahir.
Formasi The Beatles yang kala itu telah rangkum adalah Lennon, Paul McCartney, George Harrison, dan Ringgo Starr. Mereka mengguncang seisi Inggris, kemudian dunia. Popularitas itu membuat Lennon cukup dominan dalam band.
Daya ciptanya menciptakan lagu untuk the Beatles luar biasa. Kehebatan itu membuat anggapan baru muncul bahwa apa saja yang tercipta dari Lennon akan lekas populer dan mendunia. Penggemarnya tiada yang meragukan.
Narasi itu dibuktikan dengan album The Beatles yang laris manis di pasaran. Namun, ada harga mahal yang harus ditanggung oleh Lennon dan kawan-kawan. Kehidupan pribadi mereka kerap terusik, utamanya dengan gosip-gosip buruk. Kadang kala Lennon disebut pecandu alkohol. Kadang pula dianggap pecandu narkoba.
“Dalam sebuah buku riwayat ia juga dituduh sebagai biang narkotik, pembunuh, dan seorang homoseksual. Hingga kini orang masih berdebat antara mendakwa dan membela, antara membenci dan mencinta.”