PASCA penetapan hasil Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2024, Pemuda Katolik merasa perlu terlibat dalam roadmap akselerasi Pembangunan bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
Ratusan pemuda dari lima belas provinsi di Indonesia mengikuti Kursus Kepemimpinan Lanjut II, yang diselenggarakan di Kota Cirebon pada Jumat (22/3) siang. Peran keterlibatan Pemuda Katolik ini menjadi tema sentral Kursus Kepemimpinan Lanjut (KKL) II Pemuda Katolik 2024 yang diselenggarakan di Kota Cirebon dan Kabupaten Kuningan, 22-24 Maret 2024.
Kegiatan yang digagas Pemuda Katolik ini bertujuan untuk memberikan pembekalan terkait kaderisasi dengan meningkatkan keterampilan, kemampuan, dan kepemimpinan agar dapat berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
Baca Juga:Rangkaian Gempa dari Laut Jawa Diduga Sesar Tua, Busur Bawean Mengarah ke Semenanjung Muria?Ilmuwan Bidang Pengobatan Sel Induk asal Harvard Masuk Islam
Kursus Kepemimpinan Lanjut (KKL) II Pemuda Katolik 2024 merupakan kolaborasi dengan Kementerian Perdagangan dan Kominfo, diharapkan dapat mencetak pemuda yang memiliki kompetensi dan berkontribusi dalam kemajuan bangsa. Ini menjadi langkah positif untuk membentuk generasi muda yang memiliki keterampilan dan kesadaran akan pentingnya peran mereka dalam pembangunan negara.
Mengusung tema, “Kiprah Strategis dan Akseleratif Kader Pemuda Katolik Pasca Pemilu 2024”, KKL II kali ini menjadi istimewa karena menjadi moment mengevaluasi sepak terjang dan akselerasi kader Pemuda Katolik yang baru saja terlibat di Pemilu 2024.
Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, mendukung pelaksanaan Kursus Kepemimpinan Lanjut (KKL) II Pemuda Katolik di Kota Cirebon dan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, 22-24 Maret 2024.
Dukungan disampaikan Bey saat audiensi dengan Pengurus Pusat (PP) Pemuda Katolik, didampingi Pengurus Pemuda Katolik Komisariat Daerah Jawa Barat, di Kantor Gubernur, Gedung Sate, Bandung, dikutip Kamis (21/3).
“Selamat dan semoga lancar dan tujuan akselerasi Pemuda kedepannya bisa tercapai,” kata Bey.
Ketua Pemuda Katolik Komda Jawa Barat, Edi Murdani Sutrisno Silaban, mengatakan, alasan memilih Jabar sebagai lokasi KKL II, karena panitia ingin mengajak kader memperkenalkan Jabar, khususnya Kota Cirebon dan Kuningan, sebagai titik nol toleransi.
“Terima kasih sambutan hangat Pak Bey, ini kali pertama kami berjumpa Gubernur Jabar. Kami laporkan, daerah ini kita pilih, mengingat Gereja Santo Yusuf Cirebon menjadi cagar budaya bersejarah lahirnya Gereja Katolik di Bumi Pasundan, sementara di Kabupaten Kuningan kita menyapa masyarakat Sunda Wiwitan di Paseban, ditutup dengan wisata rohani di Goa Maria Cisantana,” kata Edi Silaban.