Besar kemungkinan, sulitnya menemukan sumber-sumber tertulis yang ditulis langsung olehnya, tidak terlepas dari kondisi masyarakat Pamijahan kala itu yang yang masih sangat terpencil. Sehingga, penyebaran ajarannya dilakukan secara lisan dan dalam bentuk perilaku praktis.
Selain itu, sikap penentangan Syekh Abdul Muhyi terhadap penjajahan Belanda, yang mengharuskannya berpindah-pindah tempat di sekitar Pamijahan, sangat menyulitkan dirinya untuk menuliskan ajaran-ajarannya. (*)