Kementerian Kesehatan Gaza telah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa mereka menganggap Israel bertanggung jawab atas nyawa staf medis, pasien, dan pengungsi di dalam al-Shifa. Kementerian menambahkan bahwa operasi tersebut merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum kemanusiaan internasional.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sekitar 30 ribu orang, termasuk warga sipil yang mengungsi, pasien yang terluka dan staf medis terjebak di dalam Rumah Sakit al-Shifa di tengah serangan gencar Israel. Dalam pesan berbahasa Inggris di Telegram, dikatakan “siapa pun yang mencoba bergerak akan menjadi sasaran peluru penembak jitu dan quadcopter”.
Kementerian tersebut menambahkan bahwa serangan yang sedang berlangsung terhadap al-Shifa adalah yang keempat yang dilakukan Israel sejak 7 Oktober. Serangan ini juga bukan pertama kalinya pasukan Israel beroperasi di dalam fasilitas medis di Gaza. Ada tekanan besar terhadap Israel selama beberapa bulan terakhir untuk tidak menyerang dan melakukan operasi militer di dalam fasilitas tersebut.
Baca Juga:Ambisi Ingin Punya 2 Ibu Kota Negara, Parlemen Malaysia Ogah Pindah ke PutrajayaSkema Arus Lalin Lebaran 2024, Polda Jateng Terapkan Sistem One Way, Ganjil-Genap, Pembatasan Angkutan Barang di Jalur Tol-Non Tol
Selepas serangan, militer Israel memerintahkan penduduk di lingkungan Remal, tempat Rumah Sakit al-Shifa berada, untuk mengevakuasi daerah tersebut. Juru bicara militer Israel Avichay Adraee menginstruksikan mereka untuk pergi ke “zona kemanusiaan” al-Mawasi, sebuah wilayah yang sangat padat penduduknya dan berfungsi sebagai salah satu dari sedikit wilayah aman di Gaza.
“Imbauan kepada seluruh yang hadir dan mengungsi di lingkungan al-Rimal dan di Rumah Sakit al-Shifa dan sekitarnya: Demi menjaga keamanan, kalian harus segera mengevakuasi daerah tersebut ke arah barat kemudian melintasi al-Rashid (al-Bahr), jalan ke arah selatan hingga kawasan kemanusiaan di al-Mawasi,” ujarnya dalam postingan di X.
Pihak Israel mengeklaim, mereka menyerang rumah sakit karena ditembaki dari bangunan itu. Hamas langsung mengeluarkan pernyataan yang mengutuk serangan gencar Israel terhadap Rumah Sakit al-Shifa.
“Kejahatan penjajah [Israel] tidak akan menciptakan gambaran kemenangan apapun bagi Netanyahu dan tentara Nazi-nya,” kata pernyataan itu. “Kejahatan penjajah menunjukkan kebingungan dan hilangnya harapan untuk mencapai prestasi militer.”
Dalam pernyataan bersama, faksi-faksi Palestina mengatakan bahwa penargetan rumah sakit “adalah kelanjutan dari perang pemusnahan yang dilancarkan oleh penjajah terhadap rakyat Palestina dan merupakan pelanggaran mencolok terhadap semua konvensi dan hukum internasional”.