PASUKAN Israel menyerbu dan melepaskan tembakan ke dalam Kompleks Medis al-Shifa di Kota Gaza, Senin (18/3). Puluhan dilaporkan syahid dalam serangan kesekian kalinya oleh pasukan penjajahan Israel ke fasilitas kesehatan tersebut.
Serangan itu dilakukan setelah sehari sebelumnya Brigade Izzuddin al-Qassam merilis video yang menunjukkan operasi yang menargetkan Yitzhar Hoffman, seorang perwira Israel di unit elite Shaldag. Hoffman diyakini sebagai komandan yang bertanggung jawab atas pengepungan dan penyerbuan al-Shifa pada November 2023.
Serangan terhadap al-Shifa kala itu adalah salah satu babak paling berdarah dalam serangan darat Israel ke Gaza. Israel membenarkan serangannya terhadap al-Shifa dengan menggambarkannya sebagai markas Gerakan Perlawanan Palestina Hamas. Namun, tidak ada markas besar seperti itu yang ditemukan.
Baca Juga:Ambisi Ingin Punya 2 Ibu Kota Negara, Parlemen Malaysia Ogah Pindah ke PutrajayaSkema Arus Lalin Lebaran 2024, Polda Jateng Terapkan Sistem One Way, Ganjil-Genap, Pembatasan Angkutan Barang di Jalur Tol-Non Tol
Sementara itu, dalam serangan kemarin, penggerebekan dimulai dini hari setelah sekelompok pasukan khusus memasuki rumah sakit dengan menyamar dan mengenakan pakaian sipil. Setelah itu, kendaraan militer, drone pengintai tank, dan helikopter militer mengepung kompleks tersebut dan mulai menembak.
Rekaman menunjukkan puluhan warga Palestina melarikan diri dari kompleks tersebut, tempat ratusan pengungsi, pasien dan staf medis berlindung. Warga Palestina di Rumah Sakit al-Shifa melaporkan bentrokan hebat dan baku tembak setelah pasukan Israel melancarkan serangan.
Aljazirah Arab mengatakan, serangan itu mengakibatkan kematian dan cedera. Sedangkan, kantor berita WAFA melansir jumlah yang syahid di al-Shifa mencapai puluhan.
Saksi mata mengatakan bahwa kebakaran terjadi di gerbang Kompleks Medis al-Shifa, menyebabkan beberapa kasus sesak napas di antara perempuan dan anak-anak pengungsi di rumah sakit. Ini terjadi selama pasukan pendudukan menyerbu rumah sakit sebelum mengepungnya sepenuhnya, bertepatan dengan terputusnya komunikasi untuk sekitar 30Â ribu pengungsi di dalam al-Shifa.
Sumber tersebut menambahkan bahwa pasukan pendudukan menyerbu gedung bedah khusus dan gedung penerimaan darurat di gedung 8, lalu melepaskan tembakan langsung ke siapa pun yang bergerak. Tim medis tidak dapat menyelamatkan korban luka karena gencarnya tembakan, sementara pasukan pendudukan menargetkan semua orang yang mendekati jendela.
Setidaknya 80 orang ditangkap dari dalam rumah sakit, menurut Times of Israel. Media itu mengutip IDF yang menyatakan terjadi baku tembak di dalam fasilitas tersebut, dan beberapa anggota Hamas gugur dan terluka. Sementara itu, seorang tentara Israel dilaporkan terluka ringan.