Selain memeriksa intensif Mahfud, suami korban, yang pada saat kejadian justru mengaku tidak tahu, lantaran tidur pulas di teras rumah. Kini Satreskrim Polres Gresik masih menunggu keterangan MZ, putri korban. Bocah berumur 2 tahun 5 bulan itu merupakan saksi kunci.
Putri korban saat kejadian berdarah itu berada di kamar bersama korban. Sedangkan ayahnya atau suami korban mengaku tertidur pulas di ruang tamu.
“Kita merencanakan akan periksa dengan metode khusus pendampingan Unit PPA. Saat ini anaknya sudah dalam pengawasan oleh tim penyidik,” jelas Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdan kepada wartawan, Senin (18/3).
Baca Juga:Kontroversi 17 Bongpay Jadi Penutup Selokan, Ini Pelajaran yang Bisa DiambilTeka-teki Keberadaan Tali Terikat di Tangan Korban Bunuh Diri Satu Keluarga di Kawasan Penjaringan
Menurut Aldhino, MZ posisinya sebagai saksi kunci. Sebab saat kejadian, dia berada dalam satu kamar dengan korban atau ibunya.
“Balita ini merupakan saksi mahkota (kunci) dalam kasus tersebut. Selain berada satu kamar dengan korban, anak ini juga mengalami luka di bagian kaki,” ungkap Aldhino.
Untuk itu, terhadap MZ dilakukan pemeriksaan dan penanganan khusus oleh Unit PPA Satreskrim Polres Gresik, bersama Dinas P2TP2A setempat. Hal itu dilakukan sebagai pendampingan dan dimintai keterangan terkait kejadian tersebut.
“Mengingat kondisi psikologis saksi (MZ) masih balita, kami menerjunkan tim penyidik polisi wanita (polwan). Keterangan dari anak korban perlu didukung dengan alat bukti lain. Dipadukan dengan data scientific yang sudah dihimpun tim penyidik,” pungkas Aldhino.
“Iya betul, tadi kami memeriksa anak korban. Kami memeriksa dengan didampingi oleh psikolog dan Dinas KBPPPA (Keluarga Berencana, Pemberdayaaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Gresik,” ujar Kanit Pidum Polres Gresik Ipda Komang Andhika Haditya Prabu kepada awak media, Senin (18/3).
Komang menyebutkan, penyidik kepolisian sempat terkendala sewaktu melakukan pemeriksaan untuk meminta keterangan anak korban yang masih berusia 2,5 tahun.
Kendati demikian, Komang mengakui, secara keseluruhan proses pemeriksaan yang dilakukan terhadap anak korban mendapatkan hasil.
Baca Juga:4 Faktor Mahalnya Harga Beras Sulit Turun, Bulog: Tunggu Perhitungan ResmiAntisipasi Sakit Radang Tenggorokan, Jaga Kecukupan Air Minum di Malam Hari Selama Ramadan
“Anak bisa bicara, namun belum begitu lancar, kesulitannya di sana,” ucap Komang.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) turut bersedih atas meninggalnya salah satu pejuang di garis depannya. Boedhi Winaryo Pemimpin Cabang BRI Gresik menyampaikan belasungkawanya.