KASUS dugaan perampokan yang menewaskan wanita di Gresik masih terus diselidiki polisi.
Korban bernama Wardatun Toyibah (28) istri Mahfud (45) seorang guru madrasah ibtidaiyah dan ketua Bumdes desa Ima’an itu ditemukan tewas di rumahnya Desa Ima’an, Kecamatan Dukun pada Sabtu (16/3) dini hari.
Dari hasil autopsi, pemeriksaan dokter forensik RSUD Ibnu Sina, ditemukan 4 tusukan benda tajam di tubuh korban. Masing-masing dua tusukan pada leher depan dan masing-masing satu tusukan di leher belakang dan dada.
Baca Juga:Kontroversi 17 Bongpay Jadi Penutup Selokan, Ini Pelajaran yang Bisa DiambilTeka-teki Keberadaan Tali Terikat di Tangan Korban Bunuh Diri Satu Keluarga di Kawasan Penjaringan
“Dari hasil keterangan dokter, yang mematikan adalah tusukan di dada, karena tembus ke jantung akibat terkena tusukan pisau,” ungkap AKP Aldhino Prima Wirdhan.
Melihat luka korban, ia mengatakan korban tidak melakukan perlawanan saat peristiwa terjadi. “Kalau ada perlawanan, pasti ada luka-luka pada anggota tubuh lain, tapi ini tidak ada,” imbuh Aldino.
Sementara hasil identifikasi dan olah TKP di lokasi kejadian, polisi mengamankan sarung golok dari kasur korban.
Aldhino menyebut bahwa dalam pemeriksaan, Mahfud, suami korban mengaku tidak tahu bila istrinya tewas. Dia juga menyebut bahwa ada uang tunai Rp150 juta dan sebuah ponsel yang hilang dari rumahnya.
“Dari keterangan suami korban, bahwa barang yang hilang uang Rp 150 juta dan sebuah handphone. Tidak ada perhiasan,” kata dia.
Bahkan Mahfud mengira awalnya istrinya tewas akibat bunuh diri. Namun ketika polisi datang dan menemukan sarung golok, muncullah dugaan perampokan tersebut.
“Keterangan dari suami korban masih terus kami dalami,” tandas Aldhino.
Satreskrim Polres Gresik telah memeriksa sebanyak 10 orang saksi, di antaranya Mahfud (42), suami korban, anggota keluarga dan tetangga di sekitar rumah korban.
Baca Juga:4 Faktor Mahalnya Harga Beras Sulit Turun, Bulog: Tunggu Perhitungan ResmiAntisipasi Sakit Radang Tenggorokan, Jaga Kecukupan Air Minum di Malam Hari Selama Ramadan
Dari hasil pemeriksaan, Mahfud mengaku mengetahui isterinya tewas secara mengenaskan pada pukul 05.00 WIB. Saat bangun tidur, melihat istrinya tewas bersimbah darah dengan posisi tertelungkup di lantai kamar tidurnya.
Ia juga bercerita kepada sejumlah tetangganya, jika istrinya memergoki pelaku yang hendak mencuri uang di laci. Karena ketakutan, pelaku akhirnya nekad membunuh istrinya.
Sementara itu Khuzaini (65), mertua korban atau ibu dari Mahfud mengaku sempat membangunkan keluarga Datun untuk makan sahur.