Novoseltseva memastikan bahwa data yang disebar merupakan informasi resmi dari Kementerian Pertahanan Rusia. “Tapi kami tidak dapat penjelasan tambahan. Warga negara namanya siapa, saya tidak punya. Saya punya informasi sama seperti orang di sini,” ujarnya.
Ketika ditanya mengapa pihak kedutaan menghapus postingan data “tentara bayaran” tersebut di media sosial, ia mengatakan, “Kami men-delete karena terlalu banyak pertanyaan, tapi kami juga belum bisa menjelaskan secara terperinci.”
Kementerian Luar Negeri RI sebelumnya meminta wartawan untuk meminta informasi kepada pihak Rusia ketika ditanya soal data yang melibatkan WNI ini. Pihak kementerian mengatakan informasi tersebut “perlu didalami lebih lanjut”.
Baca Juga:Hiburan Maut: Klakson ‘Telolet’ Makan Korban Bocah Usia 5 Tahun, Modifikasi Bunyi Berisiko Kecelakaan LalinJaksa Agung-Menkeu Ungkap Indikasi Fraud di Kasus Dugaan Korupsi LPEI, Kerugian Capai Rp 2.505.119.000.000
“Silakan bertanya kepada Rusia mengenai data yang mereka miliki,” kata juru bicara Lalu Muhammad Iqbal kepada media, Jumat lalu
Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk RI, Vasyl Hamianin, buka suara soal adanya klaim Rusia yang menyebut 10 warga negara Indonesia (WNI) menjadi tentara bayaran untuk militer Ukraina. Vasyl menyebut pernyataan itu bohong.
“Rusia membuka mulut hanya untuk melontarkan kebohongan,” ujar Vasyl kepada wartawan, Jumat (15/3).
Seraya menyebut Rusia sebagai pembohong, Vasyl mempertanyakan bukti dari klaim mengenai tentara bayaran tersebut. Dia memandang bahwa pernyataan ini adalah upaya propaganda.
“Apakah Anda melihat bukti apa pun, selain kata-kata kosong dan tuduhan propaganda Rusia? Selain itu, mengapa Anda tidak bertanya kepada pihak berwenang di negara yang diduga mengirim tentara bayaran ke Ukraina? Saya ulangi, apakah ada bukti dan faktanya?” katanya.
“Jika tidak, kita semua tahu bahwa penguasa Rusia adalah pembohong dan provokator profesional. Saya tidak punya informasi mengenai hal ini,” tambahnya.
Lebih lanjut, dia malah menyebut banyak warga negara Asia hingga Afrika yang menjadi tentara bayaran untuk Rusia. Dia mengaku memiliki semua bukti itu.
Baca Juga:INA Ditetapkan Jadi Tersangka Begini Respons Irfan Nur Alam, Saksi Kasus Dugaan Korupsi Revitalisasi Pasar Sindangkasih Cigasong Angkat BicaraKPU Punya Waktu 2 Hari, Rekapitulasi Pilpres 2024 Tingkat Nasional 5 Provinsi Hari Ini
“Namun saya tahu bahwa ada warga negara dari beberapa negara di Asia, Afrika, Amerika Latin yang berperang sebagai tentara bayaran di tentara Rusia. Dan semuanya menjadi berita. Semua terbukti,” katanya. (*)