PEMBANGUNAN Tol Kediri-Tulungagung sepanjang 44,17 kilometer (km) telah mendapat lampu hijau Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Berdasarkan Surat Menteri nomor PB 0201-Mn/2954 tanggal 14 Desember 2023 telah ditetapkan pemenang lelang pengusahaan Tol Kediri-Tulungagung sepanjang 44,17 Km yang diprakarsai oleh PT Gudang Garam (Tbk).
Selanjutnya, pada 12 Februari 2024 pemrakarsa proyek, yaitu PT Gudang Garam (Tbk) membentuk dan mendirikan BUJT bernama PT Surya Sapta Agung Tol.
Baca Juga:Kasus Dugaan Pencurian Teknologi Jet Tempur KF-21 Korsel: Ditepis Indonesia, Korea Selatan Tetap Telusuri Keterlibatan WNIJaksa Amerika Serikat Telusuri Meta Soal Dugaan Penjualan Narkoba Ilegal di Platform Medsosnya
Pelaksanaan proyek tol ini ditandai penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), Perjanjian Regres dan Perjanjian Penjaminan Tol Kediri-Tulungagung yang disaksikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
“Terlaksananya proyek Jalan Tol ini merupakan keputusan bisnis yang sangat strategis sekaligus mempercepat konektivitas di salah satu ruas Jawa Timur, karena Jalan Tol ini akan menghubungkan dengan Jalan Tol Trans Jawa dengan jalan nasional Pansela dan akan tersambung ke wilayah Mojokerto hingga Kediri,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dikutip dari keterangan Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR, Sabtu (16/3).
Mengutip keterangan BPJT Kementerian PUPR, Tol Kediri-Tulungagung terdiri dari Akses Tol Bandara Dhoho sepanjang 6,82 Km dan Main Road (Seksi 1 + Seksi 2) Kediri-Tulungagung sepanjang 37,35 Km (termasuk Akses).
Investasi pembangunan Tol ini sebesar Rp 9,92 triliun dengan masa konsesi 50 tahun. Masa konsesi terhitung sejak penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Konstruksi rencananya dimulai pada kuartal II-2024 dan ditargetkan beroperasi pada kuartal III-2025. (*)