“Tujuan perburuan materi gelap adalah untuk membangun detektor sesensitif mungkin, sehingga dapat melihat materi gelap, dan menempatkannya di tempat setenang mungkin, sehingga sinyal materi gelap dapat terlihat di latar belakang radioaktivitas,” jelasnya.
Oleh karena itu, detektor materi gelap ditempatkan jauh di bawah tanah. Di Ontario, Kanada, para ilmuwan harus melakukan perjalanan setiap hari sedalam 2 kilometer di bawah tanah, kemudian berjalan lebih jauh ke dalam tambang yang berfungsi untuk mencapai SNOLAB, laboratorium bersih terdalam di dunia.
Peristiwa yang tercatat dari eksperimen LUX-ZEPLIN, jauh di bawah Black Hills di South Dakota, terjadi sekitar lima kali sehari, jauh lebih rendah daripada triliunan peristiwa yang terdeteksi di permukaan.
Baca Juga:Dubes Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin Bantah Klaim Rusia Soal 10 WNI Jadi Tentara Bayaran50 Tahun Pariwisata Bhutan ‘Tanah Naga’, Berikut Sejumlah Fakta: Penting untuk Backpacker
Namun, para ilmuwan telah mengesampingkan materi gelap sebagai penyebab potensial dari semua hal tersebut. Namun dengan terus berjalannya eksperimen, ada harapan bahwa mereka dapat menemukan bukti semua benda yang hilang di alam semesta, jauh di bawah tanah. (*)