TAHUN 2024 ini, muncul sorotan viral mengenai kemiripan logo PT Kereta Api Indonesia (KAI) dengan logo perusahaan kereta api Polandia, Public Transportation Service (PTS). Sebenarnya, logo KAI yang dimaksud itu adalah logo lawas era Direktur Utama Ignasius Jonan.
Sekilas soal PTS atau Pelayanan Angkutan Umum (Spółka Public Transport Service /PTS), dilansir dari laman Google yang menyoroti situs webnya, ptservice.com.pl, perusahaan itu berbasis di Warsawa namun skala operasinya mencakup seluruh Polandia. Perusahaan ini berdiri pada 2016.
Namun berdasarkan catatan delik, logo lawas PT KAI yang kini disorot itu sudah ada sebelum 2016. Logo itu diresmikan bertepatan dengan peringatan HUT Kereta Api ke-66 PT KAI pada 28 September 2011.
Baca Juga:Motor Sport Kawasaki Ninja ZX-25R dan Ninja ZX-4R Kena Recall, Bagaimana Nasib Unit di Indonesia?Mudi Lebaran Bareng Kereta Api Ekonomi ‘New Generation’ di KA 105 Gaya Baru Malam Selatan Relasi Surabaya Gubeng-Pasar Senen
Dilansir Antara, logo baru tersebut terdiri dari tiga garis melengkung yang melambangkan dinamis, dua garis warna oranye melambangkan proses pelayanan prima bagi pelanggan. Sementara anak panah warna putih melambangkan nilai integritas, sedangkan satu garis warna biru di bawah mealmbangkan semangat inovasi yang harus dilakukan demi memberikan nilai tambah ke stakeholders.
“Dengan logo baru sebagai brand KAI, bukan sekedar mengganti logo yang lama namun yang lebih utama adalah perubahan nilai dan perilaku insan KAI dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat,” ujar Jonan dalam sambutannya dalam acara Peringatan HUT KAI ke-66 di halaman Kantor Pusat KAI Jalan Perintis Kemerdekaan No.1, Bandung, 28 September 2011 silam.
Siapa bikin logo itu?
Ternyata, desainer logo PT KAI versi 2011 itu adalah Farid Stevy. Kini, Farid dikenal sebagai vokalis kelompok musik FSTVLST.
Pada 3 Oktober 2020, Farid sempat menyampaikan pembahasannya soal logo ini lewat akun Instagram-nya. Waktu itu, dia mendesain logo itu dan mengikuti sayembara logo KAI, atas desakan temannya.
“Konsepnya sederhana, ndak pretensius sama sekali, visi kemajuan era Pak @ignasius.jonan atas perusahaan ini saya terjemah-tambahkan pada nilai-nilai yang sudah amat sangat kuat dan menubuh pada logo sebelumnya. juga sebagai usaha saya, untuk memberi penghormatan pada desainer logo sebelumnya. ini adalah kode etik tak tertulis antar sesama desainer, setidaknya menurut saya,” tulis Farid Stevy di akun Instagram-nya saat itu, diakses delik Sabtu (16/3).