KEPALA Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan BMKG membentuk deputi khusus pada bidang teknologi modifikasi cuaca (TMC). Adapun pembentukan deputi ini disebut atas keputusan dari peraturan presiden.
Dwikorita Karnawati mengatakan keputusan atau peraturan pembentukan deputi ini baru saja diterbitkan tahun ini, sehingga BMKG juga masih berproses untuk mengisi tenaga kerja atau sumber daya manusia (SDM) di dalam kedeputian baru tersebut.
Jika seluruh prosesnya telah selesai, maka deputi ini baru akan diformalkan ke publik secara langsung. Dia menambahkan dalam proses pengisian SDM, BMKG juga telah dibantu oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Baca Juga:Rusia Klaim Ada 4 dari 10 WNI Jadi Tentara Bayaran Ukraina Tewas, Begini Tanggapan Kemlu RIRencana Menkominfo Bertemu Perwakilan Platform Digital TikTok di Indonesia: Soal Keamanan Data
Lebih lanjut, Dwikorita mengatakan peran deputi ini juga termasuk dalam pencegahan bencana salah satunya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Saat ini salah satu wilayah yang memiliki potensi tinggi karhutla akibat musim kemarau adalah Riau.
Deputi ini memiliki peran sebagai pencegahan dan penanganan karhutla. Dia menyatakan deputi ini telah bekerja sejak kemarin untuk melakukan modifikasi cuaca dalam rangka pencegahan. Selain mencegah dan menangani karhutla, deputi ini disebutnya juga mendukung kesiapsiagaan terkait pencegahan potensi banjir akibat cuaca ekstrem.
“Di wilayah Riau kami mengoordinasikan TMC untuk pencegahan bencana termasuk karhutla. Hari ini sudah selesai dilakukan TMC dengan pihak yang memiliki lahan tersebut,” ungkapnya.
“BMKG yang akan mengoordinasikan pelaksanaan penerapan TMC untuk pencegahan. Kalau sudah terjadi bencana misalnya atau selama dalam kondisi darurat itu koordinasinya di bawah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),” tambahnya.
Selain melakukan TMC, kata Dwikorita, BMKG juga membantu membasahi lahan dan memenuhi waduk-waduk untuk mencegah terjadinya kekeringan hingga karhutla. (*)