NASA dikabarkan sedang mengembangkan hijab khusus astronaut perempuan. Kabar ini menyusul setelah Nora Al Matrooshi menjadi perempuan pertama dalam misi luar angkasa Uni Emirat Arab (UEA).
Menurut Nora, NASA tengah mengembangkan strategi untuk memungkinkannya tetap menutup rambut saat menggunakan pakaian dan helm luar angkasa atau Extravehicular Mobility Unit (EMU). Karena tidak bisa sembarang bahan yang diizinkan dikenakan di dalam EMU, hijab darurat pun tercipta.
“Para teknisi pakaian itu akhirnya menjahit hijab darurat untuk saya, sehingga saya bisa memakainya, masuk ke dalam pakaian, lalu mengenakan topi komunikasi, dan kemudian melepasnya dan rambut saya akan tertutupi. Jadi saya sangat, sangat menghargai mereka yang melakukan hal itu untuk saya,” kata Nora dilansir CNN, Kamis (14/3).
Baca Juga:Mutasi Virus H5N1 Menyebar Lebih Agresif di Amerika SelatanDonald Trump: TikTok Ancaman Nasional, Tudingan Larangan Perkuat Meta Platforms
Setelah pakaian itu telah disesuaikan, Nora siap meluncur ke luar angkasa bersama rekan-rekan astronaut lainnya. Diketahui, Nora menjadi salah satu astronaut yang diproyeksikan terbang dalam misi Artemis 3. Misi Artemis 3 berencana mengirim kembali manusia ke permukaan Bulan pada tahun 2026.
“Saya pikir menjadi seorang astronaut itu sulit, terlepas dari apa agama atau latar belakang Anda. Saya kira menjadi seorang Muslim tidak membuatnya lebih sulit. Namun, menjadi seorang Muslim membuat saya sadar akan kontribusi nenek moyang saya,” tuturnya.
“Para cendekiawan dan ilmuwan Muslim yang datang sebelum saya yang mempelajari bintang-bintang. Saya menjadi seorang astronaut hanyalah melanjutkan warisan dari apa yang telah mereka mulai ribuan tahun yang lalu,” sambung Nora.
Siapa Nora Al Matrooshi
Nora menjadi perempuan pertama Arab yang lulus dalam pelatihan NASA pergi ke Bulan. Ia sudah menjalani pelatihan sejak 2021 di Amerika Serikat.
Untuk latar belakang pendidikan, Nora merupakan insinyur mesin yang pernah bekerja di industri minyak. Nora adalah salah satu dari dua kandidat astronaut yang dipilih oleh Badan Antariksa Uni Emirat Arab (UEA) pada tahun 2021 untuk mengikuti program pelatihan dengan NASA.
Setelah menjalani pelatihan, termasuk latihan berjalan di luar angkasa, Nora dan rekannya sesama warga Emirat, Mohammad Al Mulla, dan 10 orang lainnya di kelas pelatihan telah memenuhi syarat sebagai astronaut.