HONDA Motor dan Nissan dikabarkan akan bekerja sama untuk mengembangkan mobil listrik (electric vehicle/EV ) masa depan. Hal ini diungkapkan oleh sumber di Nissan yang tidak disebutkan namanya kepada Nikkei, dikutip Kamis (14/3).
Nissan mempertimbangkan untuk menggunakan powertrain EV yang sama, atau e-axle, yang memungkinkan kedua perusahaan mobil tersebut berkolaborasi dalam pembelian, serta merancang dan mengembangkan platform EV secara bersama-sama.
Namun, diskusi di dalam Nissan masih berada dalam tahap awal, dan reaksi Honda terhadap usulan kemitraan ini masih belum jelas. Kedua perusahaan mungkin akan membahas kemungkinan pengadaan baterai bersama dan pengembangan kendaraan.
Baca Juga:Menpan RB: Pemerintah Berikan Cuti Pendampingan Bagi ASN pria yang Istrinya Melahirkan, 15 hingga 60 HariMenpan RB: Jam Kerja ASN Selama Ramadan 32 Jam 30 Menit Satu Pekan
Nikkei melaporkan, tujuan dari potensi kerja sama ini untuk mengurangi biaya produksi kendaraan listrik, mengingat persaingan yang semakin ketat, terutama dengan meningkatnya peran pemain Tiongkok. Produsen mobil Tiongkok seperti BYD telah memperoleh keuntungan dari pengadaan komponen seperti baterai, yang merupakan komponen utama dalam biaya kendaraan listrik.
Di Tiongkok, penjualan kendaraan listrik menyumbang sekitar 20% dari total penjualan, dan pertumbuhan ini telah mendorong negara tersebut melampaui Jepang sebagai eksportir kendaraan terbesar di dunia berdasarkan volume pada tahun lalu.
Produsen mobil Jepang bisa dikatakan terlambat dalam beralih dari kendaraan hibrida ke kendaraan listrik, dengan pangsa pasar kendaraan listrik hanya mencapai 2% di Jepang.
Nissan saat ini menawarkan tiga model listrik. Sementara itu, Honda awalnya berencana untuk mengembangkan kendaraan listrik entry-level bersama General Motors dengan peluncuran awal pada 2027, tetapi proyek ini dibatalkan tahun lalu. Untuk mengejar ketertinggalannya, Honda telah meningkatkan pengembangan kendaraan listriknya sendiri. (*)