Trump baru-baru ini bertemu dengan investor Jeff Yass, yang perusahaannya Susquehanna International Group yang memiliki saham di ByteDance, yang dikonfirmasi olehnya di CNBC. Trump mengatakan mereka tidak membicarakan TikTok.
Anak-Anak Akan Kecewa
Trump sebelumnya mengkritik perusahaan yang kini disebut Meta Platforms karena mencabut aksesnya ke Facebook dan Instagram setelah menghapus dua posnya selama kerusuhan di Capitol AS pada 6 Januari 2021. Namun akunnya sudah diaktifkan kembali pada Februari 2023.
Trump juga mengatakan larangan TikTok bisa mempengaruhi kaum muda. “Ada banyak anak muda di TikTok yang akan kecewa tanpanya,” katanya. “Ada banyak hal baik dan buruk dengan TikTok.”
Baca Juga:Jelang Pemilu AS, Perpecahan Sikap DPR Amerika Serikat Terkait RUU Larangan TikTokChina Sebut Rencana Parlemen Amerika Serikat Tetapkan UU Pelarangan TikTok Bakal Jadi Bumerang AS
CEO TikTok, Shou Zi Chew, akan mengunjungi Capitol Hill akhir pekan ini dalam kunjungan yang sudah dijadwalkan sebelumnya untuk berbicara dengan senator, kata sumber yang diberi informasi tentang masalah itu.
Presiden AS, Joe Biden, mengatakan pekan lalu bahwa dia akan menandatangani RUU itu setelah sebuah komite menyetujui RUU tersebut secara bulat.
TikTok, yang mengatakan bahwa mereka tidak pernah dan tidak akan membagikan data pengguna AS dengan pemerintah China, berargumen bahwa RUU DPR tersebut sebenarnya merupakan larangan. Tidak jelas apakah China akan menyetujui penjualan apapun atau apakah TikTok dapat dilepas dalam waktu enam bulan.
Ketua Mayoritas DPR, Steve Scalise, mengatakan: “Kita harus memastikan pemerintah Tiongkok tidak dapat menggunakan TikTok sebagai senjata melawan pengguna Amerika dan pemerintah kita melalui pengumpulan data dan propaganda.”
RUU tersebut akan memberikan waktu 165 hari kepada ByteDance untuk melepaskan TikTok. Jika gagal melakukannya, toko aplikasi yang dioperasikan oleh Apple, Google milik Alphabet, dan yang lainnya tidak sah menawarkan TikTok atau menyediakan layanan hosting web untuk aplikasi yang dikendalikan oleh ByteDance.
Pada tahun 2020, Trump sudah pernah mencoba untuk melarang TikTok dan WeChat yang dimiliki oleh China tetapi diblokir oleh pengadilan.
Aplikasi itu populer dan mendapatkan persetujuan legislasi dari kedua DPR dan Senat dalam tahun pemilihan mungkin akan sulit. Bulan lalu, tim kampanye pencalonan ulang Biden bergabung dengan TikTok. Sementara tim kampanye Trump tidak bergabung dengan TikTok. (*)