KEPALA Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati buka suara soal Semarang, Jawa Tengah kembali diterjang banjir. Menurutnya, Semarang rawan banjir karena terjadi penurunan tanah dan banjir rob yang berasal dari laut.
“Seperti yang sudah diketahui, Semarang itu kan memang mengalami penurunan. Kalau wilayah lain belum banjir, di situ (Semarang) banjir dulu. Apalagi ada banjir rob, jadi banjirnya tidak hanya dari hujan, tetapi diperparah banjir rob dari laut,” ujar ujar Dwikorita di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (14/3).
Dwikorita mengatakan, pihaknya sudah memberikan peringatan soal banjir di Semarang sepekan sebelumnya. Hal itu dilakukan bahkan pada 3 hari hingga 3 jam sebelum banjir.
Baca Juga:Prabowo Subianto Unggah Surat Presiden Amerika Serikat, Joe Biden: Saya Menantikan Pengumuman Hasil Resminya3 Perjalanan Kereta Api Jarak Jauh dari Surabaya Dibatalkan Terpapar Banjir Semarang
“Peringatan dini diberikan. Kami memberi peringatan dini dari sepekan sebelum kejadian diulang sampai 3 hari sebelum kejadian, diulang sampai 3 jam sebelum kejadian. Maksudnya agar diingetkan terus,” ungkap Dwikorita.
Diketahui, curah hujan dengan intensitas tinggi pada Rabu (13/3/2024) membuat wilayah Semarang tergenang banjir yang berdampak pada lumpuhnya sebagian aktivitas masyarakat. Bahkan, Stasiun Semarang Tawang terendam banjir sehingga PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang terpaksa harus mengalihkan pelayanan naik dan turun penumpang kereta dari Stasiun Semarang Tawang ke Stasiun Semarang Poncol.
Manajer Humas KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo mengatakan Stasiun Semarang Tawang saat ini tidak melayani naik dan turun penumpang sampai dengan kondisi banjir teratasi.
Banjir terjadi di tiga titik di wilayah Daop 4 Semarang yang meliputi, petak jalan Semarang Tawang-Alastua, petak jalan Semarang Tawang-Semarang Poncol, dan petak jalan Mangkang-Kaliwungu Kalibodri. (*)