ISRAEL menggunakan kelaparan untuk mengobarkan perang di Gaza, dan kurangnya bantuan merupakan bencana “buatan manusia”, kata kepala diplomat Uni Eropa Josep Borrell. Pernyataan ini diungkapkan kepada Dewan Keamanan PBB pada Rabu 13 Maret, dalam salah satu pernyataan terkuatnya sejak 7 Oktober.
“Krisis kemanusiaan ini, bukanlah bencana alam, bukan banjir, bukan gempa bumi, ini adalah ulah manusia,” kata Borrell, berbicara di markas besar PBB di New York.
Pejabat Uni Eropa tersebut telah berulang kali mengkritik Israel atas tindakannya selama perang di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 31.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan Gaza.
Baca Juga:Terungkap Jaringan Baru Gembong Narkoba Fredy Pratama, Polisi: Dikendalikan Perempuan Inisal LFenomena Cuaca Ekstrem El Nino Ganggu Hasil Panen Harga Beras Melonjak 56 Persen, Mentan: Darurat Pangan Segera Solusi
Perang dimulai dengan serangan Hamas pada 7 Oktober yang mengakibatkan sekitar 1.140 kematian di Israel, berdasarkan angka resmi.
Dengan bantuan yang masuk ke Gaza melalui jalur darat jauh di bawah tingkat sebelum perang, yaitu 500 truk per hari, dan lembaga-lembaga bantuan memperingatkan akan adanya kelaparan, pemerintah asing telah beralih ke bantuan udara serta mencoba untuk membangun koridor bantuan maritim.
“Ketika kita mencari cara alternatif untuk memberikan dukungan, melalui laut atau udara, kita harus mengingatkan bahwa kita harus melakukannya karena cara alami untuk memberikan dukungan melalui jalan raya sedang ditutup, ditutup secara artifisial,” kata Borrell.
“Kelaparan digunakan sebagai senjata perang,” katanya.
Ia menambahkan bahwa “ketika kita mengutuk kejadian di Ukraina, kita harus menggunakan kata-kata yang sama tentang apa yang terjadi di Gaza,” tambahnya. (*)