INFLASI di Argentina melonjak hingga lebih dari 250%. Menurut salah satu penjual buah dan sayuran di Buenos Aires, Sandra Boluch, banyak warga rela memulung barang yang dibuangnya demi bisa makan.
“Kami punya beberapa wadah di belakang untuk membuang sampah, dan saat saya membawa kotak ke belakang, Ada 20 orang mendekat untuk melihat apa yang bisa dibawa sebagai makanan,” kata Boluch, dikutip dari Reuters, Rabu (13/3).
“Ini adalah sesuatu yang sangat sulit dan sangat menyedihkan karena ada banyak orang lanjut usia,” tambahnya.
Baca Juga:Burung Raksasa Diprediksi Setinggi 2 Meter ‘Teror’ di AntartikaJangan Cemas Laporan Polisi Tidak Diproses, Begini Cara Mengatasinya
Negara di Amerika Selatan ini sedang mengalami krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dekade terakhir. Pemerintahan baru yang dipimpin oleh Javier Milei yang libertarian berusaha menekan inflasi tiga digit dengan melakukan penghematan yang ketat.
Langkah ini membuat keuangan negara membaik namun sangat menekan masyarakat. Salah satu laporan menunjukkan kemiskinan mendekati 60% dari sebelumnya 40% di tahun sebelumnya. Semakin banyak orang yang mengencangkan ikat pinggang demi bertahan hidup.
Milei mengambil sejumlah kebijakan untuk mengatasi krisis ekonomi di negaranya. Misalnya memotong anggaran belanja negara, memfokuskan subsidi untuk hal-hal seperti utilitas dan transportasi, serta berupaya menyederhanakan program kesejahteraan.
Pemerintahannya mendevaluasi peso lebih dari 50% pada bulan Desember, yang semakin mendorong inflasi. Harga-harga, bahkan dalam dolar, sudah mulai naik dan membuat masyarakat Argentina merasakan dampaknya.
Pemerintah akan merilis data inflasi bulan Februari pada hari Selasa, dengan perkiraan kenaikan bulanan berada di angka 15,3%, turun dibanding Januari yang sebesar 20% dan Desember 25%. Sementara inflasi tahunan tetap di atas 250%.
Namun, Milei mengatakan bulan Maret bisa menjadi rumit. Sinyal-sinyal dalam perekonomian tampak suram, dengan menurunnya penjualan hingga aktivitas produksi. (*)