POLISI mengungkap empat orang yang merupakan satu keluarga tewas jatuh dari lantai 22 apartemen di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut), dalam kondisi tangan terikat. Polisi menyebut tangan keempatnya saling terikat tali.
“Pada saat terjatuh itu masih dalam kondisi EA dan JL terikat tangannya dengan tali yang sama, AEL terikat tali yang sama dengan JWA, ikatan tali tersebut mengikat,” kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya kepada wartawan, Selasa (12/3).
Dari hasil pemeriksaan sementara, ditemukan sejumlah luka pada tubuh korban hingga akhirnya membuat mereka meninggal dunia di lokasi kejadian. Luka itu akibat benturan karena mereka melompat dari lantai 22 apartemen.
Baca Juga:Kematian John Barnett, Boeing Tak Banyak Berikan ResponsJohn Barnett Ungkap Standar Produksi, Mantan Pegawai Boeing Ini Ditemukan Tewas
“Disampaikan luka-luka itu mengalami luka kepala, kepalanya pecah di bagian belakang, patah-patah di sekujur tubuh, kedua tangan dan kaki patah-patah,” jelasnya
Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (9/3). Keempat korban itu adalah pria EA (50), perempuan AIL serta dua remaja laki-laki JWA (13) dan remaja wanita JL (16).
Diduga Bunuh Diri
Empat orang tersebut diketahui melompat dari lantai 22 apartemen. Polisi menyebut keempat korban tersebut diduga bunuh diri.
“Empat mayat tersebut meninggal dunia akibat bunuh diri lompat dari lantai 22 apartemen,” kata Kapolres Metro Jakut, Kombes Gidion, Sabtu (9/3).
Empat jenazah itu dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan visum et repertum (VER). Polisi mendalami kasus bunuh diri tersebut melalui keterangan saksi di lokasi kejadian
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.