Hasil menunjukkan bahwa fungsi film air mata tidak berubah selama bermain gim. Setelah satu jam bermain gim, nilai indikator fungsi film air mata kurang lebih sama dengan nilai awal. Sebaliknya, gejala-gejala mata yang diukur dengan kuesioner menjadi lebih buruk secara signifikan.
Pengukuran-pengukuran aktivitas kedipan menunjukkan bahwa tingkat kedipan mata menurun tajam pada menit pertama bermain game di ponsel pintar dibandingkan dengan nilai yang mereka peroleh selama percakapan dengan para peneliti sebelum memulai bermain gim.
Sebelum penelitian dimulai, peserta rata-rata berkedip sekitar 21 kali per menit. Selama bermain gim, kecepatan ini hanya di bawah sembilan kedipan per menit.
Baca Juga:Ramadan di Gaza, Jalan Buntu Gencatan SenjataGeng-geng Kriminal Menguasai Haiti
Interval waktu antara dua kedipan juga meningkat, dari tiga detik sebelum pertandingan menjadi kurang dari sembilan detik dimenit pertama permainan dan tidak berubah sepanjang periode permainan. Gejala mata yang dilaporkan tidak berhubungan dengan kecepatan berkedip.
Para penulis penelitian menyimpulkan penggunaan ponsel pintar pada anak-anak menyebabkan gejala-gejala mata kering dan kedipan mata yang melambat secara cepat dan berkelanjutan, tanpa adanya perubahan fungsi air mata hingga satu jam.
“Penggunaan ponsel pintar oleh anak-anak di mana-mana, penelitian di masa depan harus memeriksa apakah efek yang dilaporkan di sini bertahan atau menjadi lebih buruk dalam jangka panjang sehingga menyebabkan kerusakan kumulatif pada permukaan mata,” jelasnya.
Studi ini menyoroti perubahan perilaku mata selama bermain game di ponsel pintar. Namun seperti yang para penulis catat sendiri, masih belum diketahui apakah efek-efek ini hanya bersifat sementara, menghilang segera setelah permainan berhenti atau terus berlanjut.
Selain itu, hasil-hasil yang disajikan tidak memungkinkan kita untuk menarik kesimpulan apa pun tentang efek jangka panjang penggunaan ponsel pintar. (*)