PERDANA Menteri Haiti Ariel Henry pada Senin (11/3) setuju untuk mundur dari jabatan setelah negaranya dalam kondisi darurat akibat kekerasan yang dilakukan geng-geng kriminal bersenjata. Situasi di Haiti kini menjadi anarkistis, dan Ariel Henry menerima dorongan regional untuk melakukan transisi yang membuka jalan bagi intervensi internasional ke negaranya.
Negara-negara di Karibia memastikan pengunduran diri PM Ariel Henry pada pertemuan darurat di Jamaika, Senin. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken yang hadir menawarkan tambahan US$ 100 juta untuk membuka jalan bagi pasukan keamanan, yang akan dipimpin oleh Kenya masuk ke Haiti.
Geng-geng kriminal telah mengambil alih sebagian besar negara termiskin di belahan barat ini dan dalam beberapa minggu terakhir. Situasi di Haiti semakin parah, dengan banyak mayat berserakan di jalan-jalan, bandit bersenjata melakukan penjarahan, dan telah menimbulkan kekhawatiran akan meningkatnya kelaparan.
Baca Juga:Soal Penggunaan Pengeras Suara Selama Ramadan, Respons Kemenag Usai Gus Miftah Bilang Jangan BaperPilihan Resep Berbuka Puasa, Tumis Ikan Tongkol hingga Tempe Orek Basah
“Pemerintah yang saya pimpin tidak bisa tetap tidak peka terhadap situasi ini. Seperti yang selalu saya katakan, tidak ada pengorbanan yang terlalu besar untuk tanah air kami, Haiti,” kata Henry dalam pidato pengunduran dirinya yang diposting online.
Para pemimpin geng menuntut pengunduran diri Henry, meskipun menyebutnya sebagai tokoh transisi. Henry berkuasa sejak tahun 2021 ketika presiden Haiti dibunuh di kediamannya. Haiti belum mengadakan pemilu sejak 2016.
Presiden Guyana Irfaan Ali, yang mengetuai badan regional Karibia CARICOM mengumumkan, bahwa Henry akan mengundurkan diri setelah otoritas transisi baru terbentuk.
Ali memberi hormat kepada Henry, dengan mengatakan, PM Haiti itu telah bersikap tegas dalam tindakan dan kata-kata, serta niatnya yang tanpa pamrih. Henry kini berada di Puerto Riko dan kesulitan kembali ke negaranya, karena bandara utama Haiti tidak lagi berfungsi.
Sementara itu, pihak militer AS telah mengangkut personel kedutaan dari Haiti setelah meningkatnya masalah keamanan di negara itu.
Blinken, yang menghabiskan tujuh jam dalam pembicaraan di sebuah hotel di Kingston, Jamaika membenarkan pengunduran diri Henry melalui panggilan telepon yang diprakarsai oleh perdana menteri Barbados, Mia Mottley.
Seorang pejabat AS yang melakukan perjalanan bersama Blinken mengatakan bahwa Henry telah setuju untuk mundur pada Jumat mendatang, dan tetapi menunggu konferensi Kingston untuk membahas rincian transisinya.