“Dan tentunya akan menjadi pertimbangan di isbat Ramadhan 1445 H. Maka, kita bisa mengharapkan bahwa keputusan isbat Ramadhan akan menyatakan bahwa ramadhan dimulai atau tanggal 1 Ramadhan 1445 H akan jatuh pada hari Selasa 12 Maret 2024,” ujar Gus Yahya.
Dengan demikian, jadwal puasa Ramadan 2024 NU dimulai pada Selasa, 12 Maret 2024 seperti ketetapan pemerintah.
Jadwal Puasa Ramadan 2024 Muhammadiyah
PP Muhammadiyah telah lebih dulu menetapkan awal puasa Ramadan 2024 jatuh pada 11 Maret 2024. Ketetapan awal puasa Muhammadiyah tertuang dalam Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1445 Hijriah. Dalam penetapannya, Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal.
Baca Juga:Insiden Pilot-kopilot Tertidur 28 Menit, Kenali Teknologi Flight by Wire dan Mekanisme KerjanyaPenampakan Bulan di Hawtat Sudair, Arab Saudi Tetapkan 1 Ramadan Jatuh 11 Maret 2024
Hasil hisab menunjukkan pada 29 Syakban 1445 H yang bertepatan dengan 10 Maret 2024 ijtimak jelang Ramadan 1445 H terjadi pada pukul 16:07:42 WIB. Hilal sudah wujud pada saat matahari terbenam di Yogyakarta dan wilayah Indonesia kecuali Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.
“Di Wilayah Indonesia tanggal 1 Ramadan 1445 H jatuh pada hari Senin Pahing, 11 Maret 2024 M,” bunyi maklumat Muhammadiyah yang ditetapkan pada 12 Januari 2024 lalu.
Berikut rincian jadwal puasa ketiganya:
- Jadwal puasa Ramadan pemerintah: 12 Maret 2024
- Jadwal puasa Ramadan NU: 12 Maret 2024
- Jadwal puasa Ramadan Muhammadiyah: 11 Maret 2024
BRIN Prediksi Idul Fitri Bakal Serentak
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memprediksi Idul Fitri 1445 H atau Lebaran 2024 bakal serentak. Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa BRIN Thomas Djamaluddin menyebut Idul Fitri akan jatuh pada 10 April 2024.
Menurut penuturannya, posisi hilal pada akhir Ramadan atau 29 Ramadan 1445 H di seluruh wilayah Indonesia sudah memenuhi kriteria MABIMS dengan ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
“Syawal itu insyaallah tinggi bulan pada akhir bulan Ramadan, itu tingginya sudah 6,3 derajat untuk di Jakarta artinya sudah lebih dari 3 derajat. Elongasinya sudah 8,9 derajat artinya sudah lebih dari 6,4 derajat,” tutur dia dalam agenda diskusi media bertajuk Kriteria Baru MABIMS dalam Penentuan Awal Ramadan di kantor BRIN, Jumat (8/3). (*)